Ekobis

Bank Indonesia Inflasi di Indonesia Inflasi di Kaltim  Inflasi di Kalimantan Indeks Harga Konsumen BI Kaltim Harga Tembakau Tembakau 

Tembakau Jadi Salah Satu Penyumbang Inflasi Terbesar Kaltim di Kelompok Pengeluaran



Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov Kaltim, Ricky Perdana Gozali.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov Kaltim, Ricky Perdana Gozali.

SELASAR.CO, Samarinda - Inflasi Kaltim pada Januari 2023 terkendali, berada di bawah inflasi nasional. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim periode Januari 2023 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,43% (mtm) atau 4,90% (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang tercatat 5,28% (yoy). Berdasarkan kelompok pengeluarannya, andil inflasi terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau. Sementara itu, tekanan inflasi tersebut tertahan oleh deflasi kelompok transportasi.

"Kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami penurunan harga. Kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi sebesar 5,62% (yoy), lebih rendah dari bulan dari bulan sebelumnya dengan capaian inflasi 6,55% (yoy)," ujar Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Timur, Ricky Perdana Gozali pada hari ini, Kamis (2/2/2023).

Peningkatan harga utamanya terjadi pada komoditas beras, ikan layang/benggol, serta nasi dengan lauk. Peningkatan harga pada komoditas pangan didorong oleh ketersediaan pasokan yang menipis akibat seasonal curah hujan dan gelombang air laut yang tinggi. Serta peningkatan tipis dari sisi permintaan akibat adanya perayaan tahun baru 2023 dan Imlek.

"Tekanan inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga pada kelompok transportasi. Kelompok transportasi mengalami deflasi sebesar 0,89% (mtm), lebih rendah dibandingkan deflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,13% (mtm)," imbuhnya.

Deflasi tersebut didorong oleh penurunan harga angkutan udara akibat berkurangnya permintaan pasca HBKN Nataru, dan berakhirnya masa berlaku penerapan biaya tambahan yang dikenakan maskapai penerbangan. Selain itu, capaian deflasi kelompok transportasi juga disebabkan oleh normalisasi dampak lanjutan dari penyesuaian harga BBM terhadap beberapa komoditas pada kelompok transportasi.

TPID se-Kalimantan Timur terus berupaya melakukan optimalisasi program pengendalian inflasi untuk terus mengantisipasi kenaikan harga komoditas pangan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). TPID di wilayah Kaltim secara aktif bersinergi bersama pemangku kepentingan lainnya melakukan berbagai kegiatan pengendalian inflasi daerah. Dalam rangka menjaga keterjangkauan harga, telah dilakukan kegiatan operasi pasar/pasar murah selama Januari 2023 oleh pemerintah daerah. Selain itu, juga dilakukan pemantauan harga beras oleh TPID Provinsi.

"Penguatan komunikasi efektif juga terus digencarkan antara lain melalui rapat koordinasi high level maupun koordinasi teknis. Inflasi yang terkendali diharapkan mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur menuju masyarakat yang sejahtera," pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya