Kutai Kartanegara

Idul Adha 1444 Hijriah Hewan Kurban hari raya kurban Diskominfo Kukar Distanak Kukar 

Idul Adha 1444 Hijriah, Ketersediaan Hewan Kurban di Kukar Dipastikan Aman



Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Aji Gazali Rahman.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Aji Gazali Rahman.

SELASAR.CO, Tenggarong - Ketersediaan hewan kurban untuk perayaan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dipastikan aman. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, Aji Gazali Rahman, pada Senin (29/5/2023).

Ia menyebut ada ribuan hewan kurban sapi maupun kambing yang akan disiapkan jelang Lebaran Haji mendatang.

"Untuk wilayah Kukar kebutuhan sapi kurban itu 2.000 ekor, tapi kita menyiapkan sampai dengan 2.500 ekor," ujar Aji Gazali.

Sedangkan untuk kebutuhan kambing kurban di Kabupaten Kukar diperkirakan mencapai sebanyak 750 ekor. Namun, untuk memastikan kebutuhan kambing aman, maka pasokan hewan kurban tersebut akan disiapkan sebanyak 1.000 ekor lebih.
"Kambing kebutuhannya 750 ekor sampai dengan 1.000 ekor, tapi kita siapkan 1.500 ekor. Kita jaga-jaga supaya kebutuhan itu bisa terpenuhi di wilayah Kukar," sebutnya.

Mayoritas sapi didatangkan dari Provinsi Nusa Tenggara (NTT) dan Sulawesi Selatan (Sulsel). Sapi yang berasal dari dua daerah tersebut dipastikan aman dan bebas dari wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK). Karena NTT memiliki kebijakan untuk melarang sapi luar masuk ke daerahnya. Sehingga, kondisi sapi yang ada di daerah mereka aman dari wabah penyakit.

Meskipun terbilang aman, Distanak Kukar akan tetap melakukan pemeriksaan terhadap sapi yang disuplai dari daerah tersebut, sebagai bentuk kewaspadaan terhadap wabah PMK. Sapi yang disuplai dari NTT itu pun nantinya akan diberikan suntik vaksin. Sementara sapi yang didatangkan dari Sulsel dianggap aman, lantaran sapi dari daerah tersebut sudah disuntik vaksin wabah PMK sebanyak tiga kali.
"Nanti kita periksa sapi-sapi yang dari luar itu kesehatannya, jika nanti ada gejala PMK kita tahan sapinya. Jadi nanti setiap ternak pedagang di periksa dinas," pungkasnya.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya