Kutai Timur
Potensi Kebakaran Cuaca Panas   Porseni IGTKI – PGRI Bunda PAUD Kutim PAUD Kutim 
Cuaca Panas dan Potensi Kebakaran, Siti Robiah Ikut Ingatkan Warga Lebih Waspada
SELASAR.CO, Sangatta – Cuaca panas dan musibah kebakaran di beberapa wilayah memantik perhatian Bunda PAUD Kutim untuk ikut mengingatkan masyarakat di daerah ini agar lebih waspada. Sehingga dapat terhindar dari bahaya kebakaran, gangguan kesehatan dan lainnya.
“Saat ini kondisi cuaca kurang baik, sangat panas karenanya saya berpesan kepada kita semua, sampaikan kepada keluarga dan tetangga kita untuk selalu waspada dengan kondisi yang seperti ini. Seperti kesehatan maupun menjaga agar terhindar dari bahaya kebakaran,” kata Bunda PAUD Kutim Hj Siti Robiah saat melepas Kontingen Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kutim untuk mengikuti Porseni IGTKI – PGRI ke-X tingkat Nasional di Pondopo Rumah Jabatan (Rujab) Bupati, Minggu (8/10/2023).
Siti Robiah yang juga Ketua Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kutim mengatakan bahaya kebakaran sangat mungkin terjadi. Buktinya dalam dua minggu terakhir di Sangata Utara dan beberapa kecamatan di Kutim, banyak terjadi kebakaran. Mulai dari kebakaran lahan, hutan dan kebakaran rumah warga.
“Jadi kalau sudah ada lima rumah terbakar itu sudah sangat banyak. Dan menimbulkan kerugian yang begitu besar bagi mereka atau masyarakat yang terkena musibah,” tambah Siti Robiah yang juga istri Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.
Berita Terkait
Selain mengimbau warga agar lebih waspada, Siti Robiah juga meminta masyarakat turut mengingatkan sanak saudara dan tetangga untuk melakukan kewaspadaan dini terkait situasi terkini. Mengantisipasi bahaya kebakaran mulai dari hal kecil, seperti tak meninggalkan rumah tatkala sedang memasak atau menyalakan kompor.
“Ini imbauan dan kita saling mengingatkan saja untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan,” kata Siti Robiah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim M Idris Syam melalui Kabid Peralatan dan Logistik Muhammad Naim, sebelumnya mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan di area-area titik panas (spot-spot) untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya kebakaran. Hal itu dilakukan BPBD Kutim untuk menghindari terjadi kebakaran hutan dan lahan serta pemukiman penduduk. Karena dalam beberapa bulan ini terjadi musibah kebakaran hutan dan lahan serta rumah penduduk.
Menurut Muhammad Naim di beberapa kasus, kebakaran terjadi karena warga membakar lahannya sebelum membangun rumah. Parahnya saat melakukan bakar lahan, api dibiarkan saja menyala terus menerus.
“Karena itu kami tidak henti-hentinya mengimbau warga agar tidak membakar lahannya. Kalaupun harus dibakar supaya koordinasi dengan Ketua RT dan Kades atau Camat serta ke BPBD untuk dilakukan pendampingan,” jelasnya.
Penulis: Bonar
Editor: Awan