Kutai Timur
Hari Amal Bhakti  Kementerian Agama Netralitas Pemilu Prokompi Kutim 
HAB ke-78 Kemenag, Tingkatkan Pengabdian ke Masyarakat dan Jaga Netralitas Pemilu
SELASAR.CO, Sangatta - Apel memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) ke-78 Kementerian Agama (Kemenag) RI mengusung tema "Indonesia Hebat Bersama Umat" digelar di Halaman Kantor Bupati Kutim beberapa waktu lalu, Rabu (3/1/2023) dan dipimpin langsung oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dihadiri jajaran Forkopimda mulai dari Kapolres Kutim AKBP Ronni Bonic, Ketua DPRD Kutim Joni, hingga para guru dan murid sekolah yang hadir.
Saat membacakan amanat dari Kemenag RI, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengajak semua untuk terus meningkatkan semangat pengabdian dan perjuangan karena tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama dan tidaklah ringan, terutama menjaga harmoni kehidupan beragama sebagai salah satu pilar kerukunan nasional.
Lanjutnya, momen ini harus dapat memberikan layanan yang adil, transparan, dan akuntabel untuk seluruh umat beragama.
"Tidak hanya itu, juga memiliki tugas untuk membangun karakter bangsa melalui pendidikan agama. Sesuai dengan tema yang diusung pada HAB ke-78 Kemenang ini yakni Indonesia Hebat Bersama Umat,” tegas Ardiansyah.
Berita Terkait
“Bekal pendidikan agama yang moderat adalah pondasi kokoh dalam mewujudkan kerukunan umat beragama demi tercapainya tujuan pembangunan. Kita terus bekerja keras melaksanakan tugas-tugas yang dimandatkan kepada kita semua," tambah Ardiansyah.
Berikutnya, penguatan moderasi beragama, transformasi digital, revitalisasi KUA, kemandirian pesantren, Cyber Islamic University hingga Religiousity Index.
"Jadi tahun ini adalah kerukunan umat beragama adalah ikhtiar yang sebaik-baiknya kepada seluruh umat," terangnya.
Selanjutnya, melayani dengan hati bukan semata kewajiban birokrasi. Apalagi dihadapkan pada peristiwa politik, yakni Pemilihan Umum (Pemilu). Ia meminta kepada ASN di Kemenag untuk membantu menciptakan suasana kondusif di tengah masyarakat.
“Saya mengajak untuk senantiasa menjaga diri, keluarga, dan masyarakat sekitar. Bagi ASN Kemenag, jagalah netralitas sesuai dengan ketentuan perundangan. Mari kita kawal Pemilu ini dari potensi penggunaan politik identitas, terutama identitas keagamaan. Kampanyekan kepada masyarakat untuk tidak menggunakan politik identitas karena madharatnya sangat besar dan dapat berujung pada disintegrasi bangsa. Jadikan Pemilu sebagai agenda yang penuh riang gembira dan suka cita," tutupnya.
Penulis: Bonar
Editor: Awan