Kutai Timur

Matching Business Dinas Koperasi dan UMKM Kutim Prokompi Kutim 

Tingkatkan Kapasitas, Dinas Koperasi Dan UMKM Luncurkan Program "Matching Business"



SELASAR.CO, Samarinda - Usai meraih Panji-Panji Keberhasilan Pembangunan bidang Koperasi dan UMKM yang merupakan penghargaan tertinggi untuk tingkat Provinsi Kaltim dua tahun berturut -turut (2022-2023), maka Dinas Koperasi dan UMKM Kutai Timur akan meluncurkan program "matching business" di tahun 2024.Program ini adalah sebuah terobosan

baru dimana mempertemukan pihak produsen, konsumen dan investor dalam satu wadah berdialog, berdiskusi untuk menjembatani 3 kepentinngan dalam rantai bisnis.Hal ini disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kutim, Darsadani usai menghadiri Malam Penganugerahan dan Rama Tama HUT ke 67 Provinsi Kaltim di Convention Hall,Samarinda beberapa waktu lalu,Senin (9/1/2024) malam.

"Sepanjang 2023 lalu,Dinas Koperasi dan UMKM telah melakukan Roadshow dan Bazaar UMKM di 18 simpul potensi ekonomi di Kutim. Tetapi tahun 2024 ini, kita agak geser sedikit programnya, yakni akan mengundang investor, koperasi,pelaku UMKM serta masyarakat (pasar) kemudian berdiskusi agar produk produk kita dipercaya oleh investor dan masyarakat. Program "matching business" ini akan membentuk simbiosis mutualisme, saling menguntungkan antara penjual dan pembeli, "terang Darsafani.

Darsafani menambahkan bahwa keberhasilan Dinas Koperasi dan UMKM ini, tidak terlepas dari dukungan Pemkab Kutim yang memberikan alokasi anggaran yang signifikan terhadap perkembangan koperasi dan pelaku UMKM.

"Salah satu aspek penilaian tim verifikasi dari Provinsi Kaltim adalah dukungan Pemkab Kutim melalui anggaran yang signifikan.Kemudian laporan kegiatan Roadshow 18 titik simpul ekonomi.Bagaimana program ini benar-benar dirasakan masyarakat.Dinas Koperasi dan UMKM juga telah memberikan pelatihan SDM, manajerial dan bantuan program sehingga pada saat ini ada 600 koperasi yang masuk kategori sehat,"jelas Darsafani.

Ditambahkannya, untuk tahun ini ada dua komoditi unggulan yang akan diprioritaskan yakni madu kelulut serta gula aren cair (juruh) yang potensi pasarnya cukup besar."Pemasarannya bisa melalui koperasi, cafe, di pusat oleh -oleh dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial sebagai sarana promosinya,"kata Darsafani.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya