Utama

penyediaan air di ikn sumber air baku untuk ikn ketersediaan air di ikn bendungan sepaku semoi bws kaltim bws kalimantan iv 

BWS: Ketersediaan Air Baku untuk IKN Lebih Dari Cukup



Bendungan sepaku semoi. (dok.kemenpupr)
Bendungan sepaku semoi. (dok.kemenpupr)

SELASAR.CO, Samarinda - Berdasarkan Lampiran Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2022 Tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara, strategi pengelolaan air minum dikembangkan di IKN dengan salah satu tujuannya yakni kualitas air minum yang dihasilkan memenuhi standar kualitas air minum aman.

Pada tahap pertama, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum akan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan air domestik dan non-domestik. SPAM ditujukan untuk memenuhi air minum aman.

Untuk melayani Ibu Kota Nusantara maka air baku akan diambil dari sumber air baku dan disalurkan melalui pipa transmisi air baku menuju instalasi pengolahan air.

Dari instalasi ini, air minum akan disalurkan melalui pipa transmisi menuju reservoir induk, yang kemudian dialirkan melalui jaringan distribusi secara gravitasi ke area pelayanan.

Untuk menjaga keseimbangan antara produksi dan konsumsi air minum serta mengakomodir kegiatan pemeliharaan/perbaikan pipa transmisi air minum, maka diperlukan reservoir induk yang berfungsi sebagai tempat penampungan air minum. Air minum dari reservoir induk akan didistribusikan ke daerah pelayanan.

Sumber Air Baku Siap Digunakan

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV diketahui bertanggung jawab atas penyediaan air baku, mulai dari pembangunan bendungan (Bendungan Sepaku Semoi), embung, serta memanfaatkan sungai untuk memasok air baku ke instalasi pengolahan air. BWS juga bertugas dalam Pengelolaan sumber daya air dengan memastikan ketersediaan air baku yang cukup dan berkelanjutan, serta menjaga kualitas air.

Dikonfirmasi terkait pelaksanaan tugasnya ini, Kepala BWS Kalimantan IV Samarinda, Yosiandi Radi Wicaksono menjelaskan bahwa pihaknya telah menyelesaikan pembangunan bendungan sepaku semoi dengan kapasitas 2.000 liter per detik untuk IKN. Selain itu intake atau pengambil air Sepaku dengan kapasitas 3.000 liter per detik pun telah tuntas dikerjakan.

“Semua kalau dari sisi air bakunya sudah siap, tinggal menunggu konstruksi Instalasi Pengelolaan Airnya oleh Cipta Karya,” terang Yosiandi.

Saat itu pihak BWS juga telah menyelesaikan pembangunan kolam retensi SG-03. Di kolam retensi ini juga tersedia 200 meter kubik cadangan air baku yang dapat digunakan.

“Sehingga dari tingkat ketersediaan air bakunya sudah lebih dari cukup,” ungkapnya.

Sementara terkait progres pembangunan instalasi pengelolaan air dan jaringan distribusi ke rumah-rumah di IKN, dirinya menyebut hal ini sudah diluar ranah BWS. Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR diketahui yang bertanggung jawab atas penyediaan air minum di IKN dengan membangun infrastruktur Instalasi pengolahan air, jaringan distribusi dan reservoir. Infrastruktur ini lah yang akan menggunakan sumber air baku salah satunya dari Bendungan Sepaku Semoi.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya