Tokoh Masyrakat Adat Dayak Kaltim pembangunan inrastruktur Kaltim Kritik pembangunan kaltim pembangunan kaltim infrastruktur Kaltim pemprov kaltim 
Tokoh Masyarakat Adat Dayak Kritik Kinerja Infrastruktur di Pedalaman Kaltim
SELASAR.CO, Samarinda - Tokoh masyarakat adat Dayak Kalimantan Timur, Martinus Usat, menyampaikan kritik tajam terhadap kinerja Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi terkait pembangunan infrastruktur di wilayah pedalaman Kaltim. Menurut Martinus, selama lima tahun masa kepemimpinan mereka, banyak desa-desa di pedalaman yang tidak tersentuh pembangunan, terutama infrastruktur jalan.
Martinus menyoroti kondisi jalan yang buruk dan rusak di berbagai wilayah pedalaman seperti Kutai Barat, Mahakam Ulu, dan Kutai Timur. “Akses untuk masyarakat pedalaman datang ke kota hanya melalui infrastruktur jalan, tapi kondisinya tidak bagus dan rusak. Ini wewenangnya provinsi melalui lobi ke pusat,” ujar Martinus.
Ia menjelaskan bahwa jalan poros yang menghubungkan antar kabupaten merupakan tanggung jawab provinsi, bukan kabupaten. “Selama ini, jalan-jalan ke Kubar, Mahulu, dan Kutim masuk ke desa pedalaman tidak tersentuh perbaikan,” tambahnya.
Martinus berharap pemimpin berikutnya dapat memprioritaskan pembangunan infrastruktur di pedalaman, mengingat mayoritas masyarakat Dayak tinggal di desa-desa dan pedalaman. “Harapan kita Gubernur selanjutnya bisa memprioritaskannya. Sekarang prioritas itu orang jalan,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya infrastruktur jalan untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. “Kalau jalannya tidak bagus, bagaimana ekonomi mau ditingkatkan? Bagaimana kita mau berbicara soal kesejahteraan? Itu omong kosong,” kata Martinus dengan nada kecewa.
Martinus mengajak masyarakat untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan di bidang pertanian dan perkebunan, namun hal ini tidak akan tercapai jika infrastruktur jalan tidak memadai. “Infrastruktur ini merupakan kebutuhan utama masyarakat di pedalaman, khususnya di desa-desa. Itu tidak terjangkau, tidak terlaksana pembangunan infrastrukturnya,” pungkasnya.
Dengan kritik ini, Martinus berharap ada perubahan signifikan dalam pembangunan infrastruktur di Kaltim, khususnya di wilayah pedalaman, demi kesejahteraan masyarakat adat Dayak.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan