Utama

BUMD Kaltim  Badan Usaha Milik Daerah Kaltim  Badan Usaha Milik Daerah 

Tiga BUMD Kaltim “Sakit”, Pemprov Siap Suntik Modal Rp50 Miliar di 2025



SELASAR.CO, Samarinda - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) tengah mengintensifkan upaya untuk memonitor dan memperbaiki kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang kurang sehat. Dari delapan BUMD yang dimiliki, tiga di antaranya membutuhkan penanganan khusus akibat kondisi fiskal yang kurang baik. Tiga BUMD itu terdiri dari PT Listrik Kaltim, PT Agro Kaltim Utama, dan PD Sylva Kaltim Sejahtera. 

Taufik, Kepala Bagian BUMD dan BLUD Biro Ekonomi Setdaprov Kaltim, mengungkapkan bahwa Pemprov secara rutin mengadakan rapat evaluasi dan monitoring setiap tiga bulan sekali. "Melalui forum tersebut, kita bisa memotret mana perusahaan yang kurang sehat dan mana yang berjalan sesuai harapan. Dari evaluasi, terlihat perusahaan mana yang bermasalah berdasarkan laporan keuangan dan neraca," ujarnya.

MASALAH FISKAL DAN DAMPAKNYA 

Menurut Taufik, permasalahan utama yang dihadapi ketiga BUMD tersebut adalah kondisi fiskal yang buruk. Hal ini berdampak pada terganggunya operasional perusahaan, termasuk keterlambatan pembayaran gaji karyawan. "Contohnya, PT Tenaga Kelistrikan menghadapi kendala dalam pembayaran gaji karena modal yang disertakan oleh Pemprov tidak dikelola dengan baik dan benar," katanya.

Taufik, Kepala Bagian BUMD dan BLUD Biro Ekonomi Setdaprov Kaltim.

Ia menegaskan bahwa modal awal yang diberikan oleh Pemprov seharusnya digunakan secara optimal untuk menjalankan perusahaan. Namun, mismanajemen menyebabkan operasional perusahaan terganggu. "BUMD tidak bisa mengandalkan penggajian dari Pemprov. Mereka harus mandiri secara finansial," tambahnya.

RENCANA PENYERTAAN MODAL DAN REORGANISASI 

Untuk mengatasi masalah ini, Pemprov Kaltim berencana menyuntikkan modal tambahan pada tahun 2025. "Pemerintah provinsi mengalokasikan dana sebesar Rp50 miliar untuk penyertaan modal. Salah satunya diperuntukkan bagi PT Tenaga Kelistrikan," ungkap Taufik. Dana tersebut akan dibagi ke beberapa perusahaan, termasuk PT Tenaga Kelistrikan dan lainnya, dengan rincian yang akan ditentukan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Namun, tidak semua BUMD akan menerima suntik dana. 

Sementara untuk persoalan di PT Agro Kaltim Utama (AKU), Pemprov Kaltim punya penanganan khusus. PT AKU disebut memiliki prospek bagus dalam bisnis penjualan pupuk dan kelapa sawit. "Modal yang diberikan Pemprov (sebelumnya) tidak dikelola dengan baik, terguras untuk hal-hal yang tidak produktif, sehingga operasional perusahaan terhenti. Bahkan, jajaran direksinya menghadapi persoalan hukum dan telah menjalani persidangan," jelasnya.

Pemprov Kaltim sedang mempertimbangkan langkah strategis terkait PT AKU. "Kita memiliki 625 lembar saham senilai Rp625 juta di perusahaan Toba Bara Group. Saat ini, kami berupaya menjual saham tersebut dan menggunakan hasilnya untuk modal PT AKU," terang Taufik.

BELUM ADA KEPUTUSAN DITUTUP

Meskipun menghadapi berbagai masalah, hingga kini belum ada keputusan resmi terkait penutupan BUMD yang tengah sakit ini. "Sedang diupayakan agar perusahaan tetap bisa eksis. Prinsipnya, penutupan akan dipertimbangkan jika perusahaan benar-benar tidak bisa diselamatkan," tegas Taufik.

Ia menambahkan, bahwa terbuka kemungkinan adanya perubahan manajemen bagi BUMD yang kinerjanya tidak maksimal. "Sesuai Undang-Undang Perseroan Terbatas, masa kerja direksi adalah empat tahun. Jika kinerja direktur utama dan direksi lainnya tidak optimal, pemegang saham, dalam hal ini Pak Gubernur, bisa mengambil kebijakan untuk memberhentikan di tengah jalan," ujarnya.

LANGKAH SELANJUTNYA

Pemprov Kaltim menekankan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik bagi keberlangsungan BUMD. Evaluasi rutin dan tindakan korektif akan terus dilakukan untuk memastikan BUMD dapat beroperasi secara sehat dan memberikan kontribusi positif bagi daerah.

"Kita berharap dengan langkah-langkah ini, BUMD yang kurang sehat dapat kembali pulih dan berkontribusi optimal bagi pembangunan Kalimantan Timur," tutup Taufik.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya