Kutai Timur
Banjir di Sangatta  Banjir Sangatta  Banjir di Kutai Timur  Tim SAR 
Tim SAR Gabungan Evakuasi 2 Balita Dari Lokasi Banjir di Sangatta
SELASAR.CO, Sangatta - Tim SAR Gabungan dari Basarnas, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, TNI-Polri, PMI, Tagana, LKK, Orari, dan Rapi, menggunakan perahu karet, melakukan penyusuran di beberapa titik banjir di Kecamatan Sangatta Selatan dan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur.
Langkah ini dilakukan guna membantu masyarakat yang ingin dievakuasi ke lokasi yang lebih aman, mengingat ketinggian air di hari ke lima ini menujukkan kenaikan.
Menurut keterangan Ketua Tim SAR Gabungan, Wilhelmus Wio Doi, banjir kali ini menerjang ratusan rumah warga di 5 desa, yakni Desa Sangatta Selatan, Sangatta Utara, Kelurahan Singa Geweh, Teluk Lingga, serta desa persiapan Pinang Raya.
“Hari ini kami melaksanakan pemantauan, mengecek siapa tahu ada masyarakat terdampak banjir meminta dievakuasi, atau hal-hal emergency lainnya yang perlu bantuan,” jelas Ewil, sapaan Wilhelmus, didampingi tim relawan.
Berita Terkait
Meski mayoritas masyarakat masih memilih bertahan di rumah masing-masing, namun ada beberapa waga yang meminta untuk dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan.
Tercatat, untuk Selasa (28/01/2025) Tim SAR Gabungan melakukan evakuasi 2 balita, 1 anak-anak, serta 8 warga dari Gang Damai II dan Gang Mutiara Dusun Danau Raya, Kecamatan Sangatta Selatan.
Sementara itu, Ketua RT 02 Dusun Gunung Teknik, Yusdaniar, menyebut sebagian besar warganya saat ini lebih memilih bertahan di rumah masing-masing. Meski demikian, pihak RT telah mempersiapkan perahu karet mengantisipasi air naik untuk keperluan evakuasi.
“Saat ini warga butuh bantuan makanan, sembako, obat-obatan, sama alat keselamatan seperti pelampung, karena kita tidak tahu ini air semakin naik,” ujar Yusdaniar saat didampingi Ketua RT 04.
Hal senada juga diutarakan Susiyani, warga Kampung Kajang Kelurahan Singa Geweh. Lantaran akses jalan lumpuh total tidak bisa dilalui kendaraan, dirinya tidak dapat menjalankan usaha.
“Ya mudah-mudahan ada bantuan sembako, ndak bisa jualan, ndak bisa kerja. Enak kalau kerja di perusahaan, kalau kayak kita ini kan jualan. Selama banjir ini ndak bisa jualan, mau ke pasar motor macet,” keluhnya.
Penulis: Bonar
Editor: Awan