Utama

Pengembalian jurusan IPA IPS dan Bahasa Disdik Kaltim Jurusan SMA Mendikdasmen 

IPA, IPS, dan Bahasa Kembali ke SMA, Disdik Kaltim Tunggu Juknis dari Kementerian



Plt, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Rahmad Ramadhan. Foto : Selasar/boy
Plt, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Rahmad Ramadhan. Foto : Selasar/boy

SELASAR.CO, Samarinda - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan kembali menerapkan sistem penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di Sekolah Menengah Atas (SMA). Sebelumnya, penjurusan itu telah dihapuskan pada era Mendikbud Ristek 2019-2024, Nadiem Makarim.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan, dengan diterapkannya sistem penjurusan, maka dalam tes kemampuan akademik (TKA) nanti, siswa dapat memilih mata pelajaran yang paling diminatinya. Mereka hanya diwajibkan mengikuti tes wajib yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika. 

Merespons hal ini, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Rahmad Ramadhan mengatakan pihaknya hanya menunggu petunjuk teknis dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk bagaimana nanti menerapkan sistem penjurusan di SMA.

“Kita menunggu instruksi dari Kementerian saja, pada prinsipnya kan Kementerian mengeluarkan perintah untuk menerapkan soal ini kita akan ikuti pastinya. Selama ini belum ada, kan hanya ramai di media dan media sosial saja,” ucap Rahmad, Selasa (15/4/2025).

Rahmad melanjutkan, pada prinsipnya Disdikbud Kaltim siap untuk menerapkan kembali sistem penjurusan di SMA ketika instruksi telah diberikan oleh Kementerian.

“Kita siap saja, kita kan dari atas ke bawah harus sama ya. Kita siap saja ketika nanti ada instruksinya, sepanjang itu untuk meningkatkan pendidikan di Kaltim,” sebut Rahmad.

Sementara itu, Waka Kurikulum SMAN 2 Samarinda, Budho Setyonugroho, menyambut baik rencana penjurusan di SMA.

“Dari awal siswa itu jelas mereka minatnya ke mana, ke IPA ke IPS atau ke Bahasa. Mungkin juga lebih baik kombinasinya seperti di kurikulum sebelumnya, ada mata pelajaran (mapel) wajib sesuai minatnya kemudian ada juga dikasih kesempatan untuk memilih di lintas minat. Kalau kurikulum 13 kemarin kan IPA kemudian bisa mengambil mata pelajaran di luar IPA begitu,” ungkapnya.

Lalu, Waka Kesiswaan SMAN 5 Samarinda, Zainudin Rifai mengatakan, pemetaan pemilihan kelas yang saat ini dilakukan cukup sulit dengan kurikulum merdeka belajar. Sehingga dengan ada wacana pengembalian jurusan ke SMA akan mempermudah sekolah menentukan kelas bagi siswanya.

“Kami sambut baik jika hal ini benar, karena selama ini yang jurusannya sekarang ini kita untuk pemetaan memilah kelas itu agak rumit, siapa yang suka mapel ini berapa anak dapat satu kelas apa tidak, nanti akhirnya kalau kurang kita terus meminta untuk anak supaya masuk di kelas itu dan lain sebagainya, jadi prosesnya agak panjang sedikit,” ujar Zainudin.

Penulis: Boy
Editor: Awan

Berita Lainnya