Kutai Kartanegara

Disdik Kaltim Belajar Tatap Muka pembelajaran tatap muka proses belajar mengajar Kemendikbud disdik kutim 

Di Kukar, Belajar Mengajar Tatap Muka Bisa Dilaksanakan di Zona Hijau



Ilustrasi
Ilustrasi

SELASAR.CO, Tenggarong - Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mengeluarkan surat Nomor 419/DPK/SET.1/421/12/2020. Isinya, menunda kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di Kukar.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kukar, Baharuddin, mengatakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka sebetulnya bisa dilaksanakan. Dengan catatan, daerah tersebut bebas dari pandemi Covid-19 (zona hijau).

"Pembelajaran secara tatap muka dapat dilaksanakan di beberapa daerah, tetapi daerah itu bisa dipastikan masuk dalam kawasan zona hijau," kata Baharuddin.

Ia menjelaskan, setiap daerah yang ingin melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka juga harus memenuhi syarat yang sesuai dengan kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda). Yakni, sekolah harus menyediakan sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar secara tatap muka pada masa pandemi Covid-19.

Yaitu, menyediakan masker, handsanitizer, dan tempat mencuci tangan. Kemudian adanya surat pernyataan persetujuan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka yang telah ditandatangani orangtua murid. Selain itu, harus melalui persetujuan Disdikbud Kukar, Camat, Lurah dan Kepala Desa (Kades).

"Ketika semua itu terpenuhi dan bisa dipastikan bahwa kawasan itu masih dalam kawasan zona hijau, maka dapat dilakukan pembelajaran secara tatap muka," jelas Baharuddin.

Ia juga mengatakan, bahwa kondisi Kukar saat ini masih dalam zona merah, tetapi untuk di kawasan hulu Kukar, seperti di Kecamatan Tabang yang masih dalam kawasan zona hijau, itu masih melakukan pembelajaran secara tatap muka. Menurutnya, di Kecamatan Tabang terdapat desa-desa yang sangat sulit dijangkau.

"Saya mencoba berkomunikasi dengan Disdikbud, memang ada daerah di sana itu yang terisolir, kemudian jumlah murid itu juga sedikit, jadi kita bisa pantau," ujar Baharuddin.

Tetapi pembelajaran secara tatap muka ini belum bisa dilakukan di dalam kota atau kawasan yang padat penduduk, misalnya Tenggarong. Karena menurutnya masih banyak orang luar daerah yang masih bebas keluar masuk ke daerah tersebut.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya