Utama

M. Ilham Maulana PKKMB Unmul Universitas Mulawarman Unmul PKKMB Universitas Mulawarman Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji BEM KM Unmul 

Chat Pejabat Intimidasi Mahasiswa FKIP Tersebar, BEM KM Unmul Sebut Ada Upaya Pembungkaman



M. Ilham Maulana, Presiden BEM KM UNMUL. Foto: Selasar/ist
M. Ilham Maulana, Presiden BEM KM UNMUL. Foto: Selasar/ist

SELASAR.CO, Samarinda - Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Mulawarman (BEM KM Unmul) menyatakan sikap tegas menolak segala bentuk intimidasi dan tekanan terhadap mahasiswa. Hal itu disampaikan setelah beredarnya chat berisi keluhan dan ancaman dari seorang pejabat publik, menanggapi aksi simbolik mahasiswa FKIP saat kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).

Presiden BEM KM Unmul, M Ilham Maulana, menilai pesan tersebut sebagai bentuk pembungkaman terhadap kebebasan berekspresi di lingkungan kampus. Dalam pesan yang beredar luas di media sosial, tindakan mahasiswa FKIP yang membalikkan badan saat seorang pejabat publik menyampaikan pidato disebut sebagai tindakan tidak bermoral dan dianggap tidak menghargai pemerintah provinsi.

Berikut isi lengkap chat tersebut:
Bu (nama disensor) Pak (sensor) dan Prof (sensor) Mohon disampaikan ke prof (sensor) selaku dekan FKIP, saat saya menyampaikan keynote speech di depan ribuan mahasiswa baru, tiba tiba ada tindakan seluruh mahasiswa baru FKIP duduk didepan panggung membalikkan badan. Suatu tindakan yang tidak bermoral, dan tidak menghargai pemerintah provinsi kaltim apalagi mereka sebagai calon tenaga pendidik. Saya mengerti ini pasti arahan dari seniornya, tapi tetap tidak baik. Saya ingin adanya permintaan maaf secara resmi dari dekan dan rektor, dan khusus mahasiswa FKIP akan kita evaluasi pemberian gratis UKT nya.

“Kami memandang pernyataan tersebut sebagai bentuk intimidasi terbuka terhadap kebebasan berekspresi mahasiswa. Aksi membalikkan badan adalah bentuk ekspresi simbolik yang sah dalam tradisi gerakan mahasiswa, sebuah bentuk protes diam yang damai dan tidak mengganggu jalannya kegiatan,” tegas Ilham dalam pernyataan resminya, Rabu (13/8/2025).

Ilham menekankan bahwa kampus adalah ruang pembebasan, bukan tempat tunduknya nalar kepada kekuasaan. Ia menilai tindakan simbolik mahasiswa tersebut justru mencerminkan keberanian dan semangat berpikir kritis yang seharusnya tumbuh subur dalam dunia akademik.

“Kami BEM KM Unmul berdiri bersama mahasiswa FKIP yang menunjukkan keberanian untuk bersuara di tengah iklim yang menekan. Tindakan mereka bukan pelanggaran, namun bagian dari proses pendidikan demokrasi,” lanjutnya.

Ilham juga mendesak Rektor Universitas Mulawarman untuk tidak tunduk pada tekanan dari pihak eksternal dan menjaga independensi kampus sebagai institusi akademik yang bebas dari intervensi kekuasaan politik.

“Kami menolak dengan tegas permintaan maaf yang dipaksakan hanya karena pejabat publik merasa terusik oleh suara mahasiswa. Kampus bukan tempat pemujaan terhadap jabatan, bukan pula ladang balas dendam politik,” tegasnya.

BEM KM Unmul menilai bahwa jika ekspresi mahasiswa dibalas dengan tekanan, maka yang sedang dilanggar bukan hanya hak individu, tetapi juga nilai-nilai demokrasi yang menjadi fondasi kehidupan kampus.

Penulis: Boy
Editor: Awan

Berita Lainnya