Ekobis
Inflasi di Kaltim  Inflasi  Indeks Harga Konsumen  BI Kaltim  Bank Indonesia 
Inflasi April 2025 di Kaltim Lebih Terkendali

SELASAR.CO, Samarinda - Inflasi Kalimantan Timur (Kaltim) pada April 2025 tercatat lebih terkendali dibandingkan bulan sebelumnya. Berdasarkan data Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi bulan April 2025 mencapai 0,90% (mtm), menurun signifikan dari realisasi Maret sebesar 2,02% (mtm).
Secara tahunan dan tahun kalender, inflasi masing-masing tercatat sebesar 1,57% (yoy) dan 1,66% (ytd), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 1,95% (yoy).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto, menyampaikan bahwa penurunan inflasi ini mencerminkan kondisi harga yang relatif stabil pasca Ramadan dan libur panjang.
"Kondisi ini menjadi indikasi positif atas berlanjutnya upaya pengendalian inflasi di daerah, serta menunjukkan efektivitas sinergi antara pemerintah daerah dan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga," jelas Budi, Sabtu (3/5/2025).
Berita Terkait
Inflasi bulan April utamanya disumbang oleh kelompok perumahan, listrik, air, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil sebesar 0,79% (mtm), dipicu oleh kenaikan tarif listrik setelah berakhirnya kebijakan diskon tarif listrik periode Januari hingga Februari 2025.
Selain itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga menyumbang inflasi akibat gangguan produksi karena peningkatan curah hujan. Komoditas dengan kenaikan harga tertinggi antara lain daging ayam ras, kangkung, bayam, tomat, dan ikan tongkol.
Namun demikian, inflasi turut ditekan oleh penurunan harga beberapa komoditas seperti angkutan udara, cabai rawit, udang basah, bensin, dan tarif pulsa ponsel.
Menurut Budi Widihartanto, pengendalian inflasi tidak lepas dari peran aktif Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Kaltim melalui berbagai program seperti Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan Gerakan Pangan Murah (GPM).
Langkah-langkah strategis yang telah dilakukan meliputi penyediaan sarana pertanian modern seperti drone sprayer dan combine harvester, distribusi bantuan pupuk, serta promosi digital farming kepada kelompok tani.
Selain itu, TPID juga mendukung kelancaran distribusi pangan melalui fasilitasi distribusi ke kelompok tani dan wanita tani, serta meresmikan kios pengendali inflasi pertama di Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Komunikasi yang intensif antar TPID terus diperkuat, termasuk melalui program Ulama Peduli Inflasi dan kampanye belanja bijak, guna mengendalikan ekspektasi masyarakat serta memperkuat ketahanan pangan di Kalimantan Timur," ujar Budi.
Ke depan, TPID Provinsi Kalimantan Timur akan terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan menjalankan strategi pengendalian inflasi 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
Selain itu, Budi Widihartanto juga menekankan pentingnya mendorong investasi sektor swasta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan, serta menjaga inflasi tetap rendah dan stabil di Kalimantan Timur.
Penulis: Boy
Editor: Awan