Utama

ChatGPT AI Coding Program  Teknologi Digital Hetifah Sjaifudian 

Guru-guru di Kaltim Akan Diajari Coding dan AI Dalam Workshop Peningkatan Kapasitas



SELASAR.CO, Samarinda - Workshop pendidikan untuk peningkatan kapasitas guru dalam pemanfaatan teknologi digital diselenggarakan di Hotel Harris Samarinda, Selasa (10/6/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya transformasi pendidikan berbasis digital yang menyasar seluruh jenjang pendidikan, termasuk di daerah terpencil.

Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen memperkuat infrastruktur digital di sekolah-sekolah. Salah satu upaya konkret yang tengah digulirkan adalah pengadaan smart board atau papan tulis digital di setiap sekolah.

“Pak Prabowo sudah mengumumkan akan ada smart board untuk semua sekolah. DPR tentu mensupport, karena ada anggaran besar yang disiapkan untuk itu, bahkan hingga ke jenjang SD dan PAUD,” ujar Hetifah.

Menurutnya, kehadiran perangkat digital tersebut memungkinkan pemerataan akses pembelajaran. “Anak-anak di pedalaman pun bisa belajar dari guru-guru manapun lewat tayangan edukatif, seperti dari YouTube, secara kolektif di kelas,” jelasnya.

Meski demikian, ia menggarisbawahi pentingnya kesiapan guru dalam memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran. Ia juga menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak di era digital.

“Bukan hanya guru, orang tua pun perlu diberikan edukasi digital. Banyak yang belum paham bagaimana mengontrol anak saat menggunakan teknologi. Ini penting agar pembelajaran sepanjang hayat bisa terwujud,” tambah Hetifah.

Sementara itu, Kepala Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Kalimantan Timur, Wiwik Setiawati, menyampaikan bahwa pelatihan guru dalam bidang teknologi terus ditingkatkan. Di antaranya pelatihan coding dan kecerdasan artifisial (AI) yang akan diberikan kepada guru-guru sebelum tahun ajaran baru.

“Nantinya ada mata pelajaran coding dan AI sebagai pilihan untuk siswa di semua jenjang, dari PAUD hingga SMK. Guru-guru akan kami bekali agar siap menghadapi tantangan zaman,” ungkap Wiwik.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Armin, menambahkan bahwa Kalimantan Timur siap menghadapi transformasi digital dalam pendidikan.

“Kita tidak bisa menghindari teknologi. Bahkan di wilayah seperti Mahakam Ulu, anak-anak sudah melek teknologi. Tantangannya tinggal soal akses listrik di beberapa sekolah. Namun secara umum, mereka mampu menggunakan perangkat digital,” kata Armin.

Ia juga menyampaikan pentingnya sinergi dengan berbagai pihak termasuk universitas luar negeri, untuk mendorong kelas bilingual dan kurikulum nasional plus.

Hetifah kembali menekankan pentingnya literasi teknologi bagi semua pihak, termasuk guru dan dosen, agar tidak salah kaprah dalam memahami penggunaan teknologi seperti AI dalam pembelajaran.

“Penggunaan AI seperti ChatGPT itu bukan berarti anak-anak menyontek. Yang penting adalah pemahaman konteks dan cara menggunakannya sebagai alat bantu riset, bukan menyalin mentah-mentah,” tegasnya.

Workshop ini menjadi momentum strategis untuk mempercepat transformasi digital pendidikan di Kalimantan Timur, sekaligus menjawab tantangan kesenjangan teknologi antara pusat dan daerah.

Penulis: Boy
Editor: Awan

Berita Lainnya