Utama
Mahulu  Mahakam Ulu Diskominfostandi Mahulu Blank Spot di Mahulu Internet di Mahulu 
Blank Spot Masih Jadi PR di Mahulu, Diskominfostandi Dorong Pemerataan Akses Internet

SELASAR.CO, Samarinda - Permasalahan blank spot atau wilayah tanpa jaringan internet masih menjadi pekerjaan rumah serius bagi Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Meski infrastruktur fiber optik telah menjangkau tiga kecamatan, masih banyak kampung terutama di sisi kanan Sungai Mahakam yang belum tersentuh jaringan memadai.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) Mahulu, Markus Wan, menjelaskan bahwa hingga kini baru Kecamatan Long Hubung, Laham, dan Long Bagun yang telah terhubung dengan jaringan fiber optik. Sementara kecamatan seperti Long Pahangai dan Long Apari, serta sejumlah kampung di kanan Mudik Sungai Mahakam, masih tergolong blank spot.
“Kalau lewat dari Samarinda, wilayah di sebelah kiri sungai jaringannya sudah cukup bagus. Tapi di sebelah kanan, kebanyakan kampung masih mengandalkan koneksi satelit dan jaringan visat yang kualitasnya sangat rendah,” jelas Markus di Samarinda, Selasa (23/9/2025).
Diskominfostandi mencatat sekitar 15 persen wilayah di Mahulu masih tergolong blank spot, meskipun secara administratif jaringannya terdata 100% terjangkau. Namun, kondisi riil di lapangan menunjukkan banyak jaringan yang tidak dapat digunakan secara optimal.
Berita Terkait
Markus menekankan pentingnya dukungan pemerintah pusat dalam pemerataan jaringan, mengingat Mahulu merupakan wilayah perbatasan yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan menjadi daerah penyangga kedaulatan Indonesia.
“Akses internet bukan sekadar koneksi, tapi pintu menuju pelayanan publik berbasis digital, pendidikan yang merata, dan kemajuan daerah. Karena itu, Mahulu perlu mendapat perhatian khusus, baik dari Kementerian Komidigi, Telkomsel, maupun penyedia layanan provider lainnya,” ujar Markus.
Saat ini, Pemkab Mahulu bekerja sama dengan Telkom untuk membuka akses internet di fasilitas-fasilitas umum seperti kantor desa, puskesmas, pustu, dan sekolah yang berada di daerah blank spot.
Sebagai alternatif sementara, sejumlah desa mulai memanfaatkan layanan Starlink untuk mengatasi keterbatasan akses, meskipun sebagian besar pengadaannya dilakukan secara mandiri oleh desa karena keterbatasan anggaran.
“Harapan kami, akses internet ini benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat. Apalagi kondisi geografis Mahulu yang sulit dijangkau membuat masyarakat sangat membutuhkan layanan internet yang stabil dan terjangkau,” tambah Markus.
Penulis: Boy
Editor: Awan