Mahakam Ulu

Mahasiswa Mahulu Geruduk Kantor Gubernur Kaltim Tuntut Jalan “Hantu” Mahulu Mahakam Ulu Gubernur Kaltim Wakil Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud Seno Aji Mahulu Jalanan Mahulu Aliansi Geram Hulu 

Mahasiswa Geruduk Kantor Gubernur, Tuntut Peningkatan Jalan "Hantu" di Mahulu



SELASAR.CO, Samarinda — Puluhan mahasiswa asal Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang tergabung dalam Aliansi Geram Hulu (Gerakan Rakyat Mahakam Ulu) menggelar aksi damai di Kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), pada hari ini Rabu (6/8/2025). Mereka datang dari lima kecamatan di Mahulu untuk menyuarakan aspirasi masyarakat terkait kondisi infrastruktur jalan yang dinilai sangat memprihatinkan dan belum mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Koordinator Lapangan aksi, Papilus Klaasen, menyampaikan bahwa tuntutan utama mereka adalah perbaikan dan pembangunan akses jalan yang layak, khususnya di wilayah pedalaman seperti Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai. Menurutnya, masalah akses jalan telah menjadi persoalan tahunan yang terus menghantui masyarakat setempat.

“Kami dari Mahulu, khususnya mahasiswa dari lima kecamatan, menyuarakan aspirasi masyarakat, terutama di Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai. Masalah akses jalan sudah seperti ‘hantu’ yang menghantui warga setiap tahun. Selama ini kami hanya bergantung pada jalur sungai,” ujar Papilus.

Ia menjelaskan bahwa kondisi jalan dari Long Bagun ke Long Pahangai saat ini rusak parah. Bahkan kendaraan jenis Triton 4x4 pun kesulitan melintasi jalur tersebut. Sementara itu, dari Long Pahangai ke Long Apari, jalan belum tersedia sama sekali. Beberapa jembatan yang menghubungkan kampung-kampung juga dilaporkan dalam kondisi putus dan tidak bisa digunakan.

“Kalau dibilang tidak layak pakai, bisa jadi. Mobil Triton saja ngos-ngosan masuk ke wilayah itu. Dari Long Pahangai ke Long Apari belum ada jalan sama sekali. Beberapa jembatan juga putus,” tambahnya.

Papilus menyebutkan bahwa perjalanan dari pedalaman Mahulu ke ibu kota provinsi bisa memakan waktu antara 15 hingga 18 jam, tergantung kondisi jalan dan moda transportasi yang digunakan. Ia menekankan bahwa keterbatasan akses ini berdampak langsung pada mobilitas warga, distribusi logistik, dan pelayanan publik.

“Paling cepat 15 jam, bisa sampai 18 jam. Itu baru ke ibu kota. Teman-teman media pasti tahu sendiri bagaimana kondisi jalannya,” katanya.

Dalam aksi tersebut, para mahasiswa juga sempat melakukan audiensi dengan Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji. Papilus menyampaikan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan respons positif dari pihak pemerintah. Wakil Gubernur berjanji akan mengawal proses pembangunan jalan di Mahulu secara bertahap dan berkelanjutan.

“Beliau menyatakan siap mengawal pembangunan dan progresnya. Kami pegang janji itu,” ujar Papilus.

Menanggapi aspirasi tersebut, Wakil Gubernur Seno Aji menjelaskan bahwa Pemprov Kaltim telah mengalokasikan dana sebesar Rp200 miliar untuk pembangunan jalan dari Batas Tering hingga Ujoh Bilang di Makam Ulu. Selain itu, terdapat tambahan Rp300 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dari jumlah tersebut, Rp80 miliar akan dikucurkan tahun ini sebagai bagian dari skema multi-years.

“Artinya, ada Rp280 miliar yang akan dialokasikan pada tahun 2025. Kemudian, Pemprov juga menyiapkan tambahan Rp120 miliar pada tahun 2026. Dari APBN, masih tersisa sekitar Rp220 miliar. Total anggaran ini diharapkan cukup untuk menyelesaikan ruas jalan dari Tering ke Ujung Bilang,” jelas Seno Aji.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya