Utama

Dispar Kaltim  Dinas Pariwisata Kalimantan Timur Anggaran Influencer  Influencer di Kaltim  Influencer di Samarinda 

Kadispar Sebut Anggaran Influencer Tidak Ada di 2025 dan 2026



Kadispar Kaltim, Ririn Sari Dewi. Foto: Selasar/Boy
Kadispar Kaltim, Ririn Sari Dewi. Foto: Selasar/Boy

SELASAR.CO, Samarinda - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ririn Sari Dewi memastikan tidak ada alokasi anggaran untuk influencer pada tahun anggaran 2025. Ia menyebut, kebijakan tersebut merupakan bagian dari upaya rasionalisasi anggaran yang difokuskan pada program-program prioritas.

“Enggak ada, kalau tahun depan enggak ada,” ujar Ririn saat dikonfirmasi, Senin (27/10/2025).

Ririn menegaskan, hingga saat ini pun anggaran untuk kegiatan yang melibatkan influencer belum terealisasi. “Untuk tahun ini juga belum ada anggaran influencer. Perubahan (anggaran) belum turun,” katanya.

Menurutnya, Dinas Pariwisata Kaltim tengah melakukan penyesuaian terhadap besaran Tambahan Kinerja Daerah (TKD) yang mencapai 73 persen. Kondisi itu membuat sejumlah pos anggaran harus mengalami rasionalisasi.

“Rasionalisasi diarahkan ke program yang bersifat prioritas dulu. Jadi untuk kegiatan seperti influencer, belum menjadi fokus,” jelasnya.

Meski begitu, Ririn tidak menutup kemungkinan adanya perubahan kebijakan di masa mendatang. Namun untuk saat ini, kata dia, belum ada rencana ataupun anggaran yang disiapkan untuk kegiatan promosi melalui influencer pada tahun 2025.


Diketahui sebelumnya, Pemprov Kaltim mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,7 miliar untuk pembiayaan jasa publikasi melalui influencer dalam program Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (P-RKPD) Tahun Anggaran 2025. Dana tersebut ditempatkan di Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim.

Ririn Sari Dewi saat itu menyampaikan bahwa kerja sama dengan influencer bukanlah hal baru dalam strategi pemasaran pariwisata. Menurutnya, pendekatan ini sudah lazim dilakukan di berbagai daerah maupun kementerian, termasuk Kementerian Pariwisata.

“Penggunaan influencer itu bagian dari strategi promosi yang sah dan sudah biasa dilakukan, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah lain seperti Jawa Barat, Jawa Timur, hingga DKI Jakarta,” ucapnya saat dikonfirmasi Selasar saat itu, Selasa (16/9/2025).

Ririn menegaskan bahwa kolaborasi dengan influencer bertujuan untuk meningkatkan jangkauan promosi destinasi wisata Kaltim yang selama ini dinilai belum terekspos secara optimal. Ia mencontohkan bahwa banyak destinasi di Kaltim dengan potensi besar, namun belum dikenal luas oleh masyarakat, terutama di luar daerah.

“Kami ingin meningkatkan jangkauan informasi lewat media sosial. Selama ini kami sudah bekerja sama dengan media online, televisi, dan menggelar berbagai kegiatan seperti table top meeting dan business matching. Tapi kami perlu strategi tambahan untuk memperluas cakupan informasi,” paparnya.

Penulis: Boy
Editor: Awan

Berita Lainnya