Kutai Kartanegara

pilbup gerindra kukar 

Maju Pilbup, Surpani Ingin Kukar Jadi Lumbung Padi lewat Teknologi Pertanian



Surpani saat mengembalikan formulir ke DPC Gerindra Kukar
Surpani saat mengembalikan formulir ke DPC Gerindra Kukar

SELASAR.CO, Kutai Kartanegara - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Hanura Kaltim, Surpani Sulaiman, menyatakan diri siap bertarung di Pemilihan Bupati Kutai Kartanegara 2020 mendatang.

Surpani menyerahkan berkas pendaftaran penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Kutai Kartanegara, di Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang Gerindra, didampingi Adji Pangeran Haryo Adiningrat, putra ke-12 Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke XX, Adji Muhammad Parikesit. "Beliau ini bapak angkat saya di Kutai, dan memang kita tidak boleh melupakan sejarah," ujar Surpani.

Dia optimistis maju di Kutai Kartanegara mengusung jargon Gerbang Kutai, yang berarti Gerakan Kebangkitan Kutai, dengan membawa sembilan program prioritas. "Program itu mengena, karena ini berdasarkan survei dan tinjauan tim pemenangan kita di Kutai Kartanegara," jelasnya.

Surpani menjelaskan di antara sembilan program yang dibawa, yang paling diutamakan yakni pembangunan Kutai Kartanegara secara merata. "Bukan hanya pembangunan di Tenggarong saja, tapi konektivitas antar 18 kecamatan harus terbangun," terangnya.

Selain itu, ia akan memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Kutai Kartanegara. Menurutnya selama ini masyarakat Kutai Kartanegara terbiasa dimanja dengan kekayaan sumber daya alam, sehingga ia ingin mengubah stigma tersebut dengan mengembangkan teknologi pertanian, sehingga Kutai Kartanegara bisa menjadi lumbung padi. "Kita akan membuat program pertanian berbasis teknologi," tuturnya.

Selain di Gerindra, Surpani telah mendaftar di Hanura dan PDIP. Dia juga akan mendaftar ke Partai Golkar. "Insya Allah kalau Golkar buka, kita akan mendaftar," jelasnya.

Dengan luasnya geografi di Kutai Kartanegara, memerlukan ongkos politik yang besar, sehingga Surpani memperkirakan biaya yang dibutuhkan hingga Rp 60 miliar. "Karena hitung-hitungan konsultan kita, 48 hingga 60 miliar angka yang realistis yang harus kita jangkau, karena kita maju untuk menang, bukan sekadar pasang baliho," pungkasnya.

 

 

Penulis: Faidil Adha
Editor: Er Riyadi

Berita Lainnya