Politik
Awang Yacoub Luthman Lamar Gerindra, Bawa Misi Perubahan Sistem Pemerintahan
SELASAR.CO, Kutai Kartanegara – Awang Yacoub Luthman melamar Partai Gerindra untuk maju dalam pemilihan kepala daerah di Kutai Kartanegara. Awang Yacoub mengembalikan formulir pendaftaran penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Kukar di Sekretariat DPC Gerindra pada Rabu (23/10/2019).
Awang Yacoub mengaku Gerindra merupakan partai politik pertama yang ia lamar sebagai perahu di Pilbup Kukar. "Kami datang ke Gerindra dan merupakan pintu pertama kali kami menjadi bagian dari proses pendaftaran bakal calon bupati," ujarnya.
Selanjutnya, Awang Yacoub akan melakukan pendaftaran ke sejumlah partai lain, yakni Nasdem dan PKB. "Mudah-mudahan Allah SWT menakdirkan sampai dengan pendaftaran partai lainnya," jelasnya.
Awang Yacoub berkomitmen mendaftar sebagai calon bupati di Gerindra. Dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada partai untuk memilih pendampingnya sebagai wakil bupati.
Berita Terkait
Menurutnya, sejumlah kader Gerindra yang mendaftar pada penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati cukup mumpuni untuk mendampingi dirinya.
"Kami secara pribadi tidak boleh mengintervensi sebagai bupati dan wakil bupati, ada keinginan seperti Pak Seno Adji, Pak Rudi sebagai kader terbaik dari Gerindra, saya sangat terbuka karena orang-orang itu saya kenal dan saya hormati," terangnya.
Untuk maju di Pilbup Kukar, Awang Yacoub membawa misi untuk melakukan pembenahan sistem pemerintahan di Kutai Kartanegara, yakni membentuk sistem pemerintahan dan pelayanan yang efisien dan efektif. "Kita punya tiga wilayah besar, yaitu hulu, tengah, dan pantai, bagaimana kita bisa membuat kesejahteraan bagi ASN dan non ASN," tuturnya.
Awang Yacoub juga menyoroti terkait sistem pemerintahan yang berkaitan dengan konsep ekonomi di Kukar. Menurutnya selama ini Kukar bergantung pada pendapatan di sektor migas dan batu bara, sehingga ia berniat mengubah sistem tersebut, sehingga bisa bergantung pada sumber daya yang lain.
"Mudah-mudahan kita bukan hanya menghasilkan empat triliun pada APBD yang sekarang, tapi kita bisa menghasilkan delapan triliun, nah dengan delapan triliun itu kita bisa mensejahterakan, dengan cara yang adil," pungkasnya.
Penulis: Faidil Adha
Editor: Er Riyadi