Utama
Banjir Merenggut Nyawa banjir samarinda banjir viral 
Banjir Merenggut Nyawa Siswa SD di Samarinda Ulu
SELASAR.CO, Samarinda - Hujan deras yang mengguyur Samarinda, Kamis (21/11/2019) merenggut nyawa seorang anak. Bocah malang itu tercebur ke dalam selokan di depan sekolahnya. Dia adalah Muhammad Fahmi Ridho, murid kelas dua Sekolah Dasar (SD) 009, Jalan KS Tubun Dalam, Kelurahan Sidodadi, Samarinda Ulu.
Sugiarno (64), pemilik warung makan tepat di seberang sekolah itu, mengatakan, peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 Wita pada jam istirahat sekolah. Menurut penuturan salah seorang guru SD 009 kepadanya, Fahmi saat itu terlihat sedang bermain banjir di jalanan depan sekolahnya. Meski genangan air tidak terlalu dalam (sekitar 20 cm), air cukup tinggi untuk menutupi salah satu celah antara penutup selokan yang berbahan dasar kayu.
Fahmi yang tampaknya tidak menyadari keberadaan celah di penutup parit itu, langsung terpeleset ke dalam parit selebar sekitar 1 meter dengan kedalaman hanya sekitar selutut orang dewasa. Setelah sadar temannya terperosok ke dalam parit, dua temannya yang lain pun langsung melaporkan kejadian tersebut kepada gurunya.
"Waktu itu saya seperti biasa sedang duduk berjualan di warung makan saya. Waktu saya lihat ramai-ramai, pertamanya saya kira hanya mencari sepatu yang terbawa banjir, terus saya panggil isteri saya. Bu, kenapa di sana ada ramai-ramai ada apa? " ujarnya menirukan kejadian saat itu.
Berita Terkait
"Kan kelas dua itu ada dua (kelompok belajar) yang satu sudah waktu pulang sekolah, yang satu lagi masih jam istirahat. Nah siswa yang terperosok ini yang masih dalam jam istirahat," ungkapnya.
Dirinya pun mengungkapkan, banjir memang langganan terjadi di Jalan KS Tubun Dalam. Air yang meluap hingga ke jalan pun dimanfaatkan anak-anak untuk bermain. "Soalnya di sini kalau banjir sering dipakai anak-anak untuk bermain, sampai berenang-renang," imbuhnya.
Sementara itu Muhimmah (34), seorang penjual es buah mengaku kaget saat ramai orang berkumpul di depan kiosnya. Ketika itu dia tengah menjaga anak-anaknya di dalam rumah. “Soalnya kalau hujan kayak tadi, saya jaga anak-anak biar tidak keluar,” ujarnya.
Wanita yang telah tinggal selama tiga tahun di rumah toko itu melihat orang-orang memberikan pertolongan kepada korban. Sebelum akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Dirgahayu untuk mendapat pertolongan lanjutan.
“Yang saya lihat korbannya memakai baju seragam batik seperti yang biasa dipakai anak saya,” tandasnya.
Lubang parit yang diduga tempat korban tercebur
Terpisah, saat diminta tanggapannya mengenai musibah ini, Barkati, Wakil Wali Kota Samarinda mengucapkan turut berbela sungkawa kepada pihak keluarga atas kejadian ini. Wakil Wali Kota yang baru menjabat selama empat bulan itu, juga mengimbau masyarakat Samarinda agar menegur jika melihat anak-anak yang bermain pada saat banjir.
"Kepada seluruh masyarakat agar peduli dengan sekitarnya, agar bisa turut mengawasi jika melihat anak-anak yang terlihat bermain di banjir," ujarnya.
Dirinya pun berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran, agar ke depan musibah ini tidak kembali terulang di waktu yang akan datang.
"Walaupun bukan anak sendiri, harus kita tegur agar tidak timbul korban lagi, mudah-mudahan kita bisa perbaiki apa yang menjadi sebabnya," ujar Barkati.
Dari informasi yang dihimpun, korban telah dikebumikan sore selepas salat Asar. Ketika SELASAR mendatangi rumah korban di Jalan Robert Wolter Monginsidi, Kelurahan Sidodadi, pada pukul 19.30 Wita, tampak keluarga tengah mengadakan doa bersama untuk kepergian korban.
Penulis: Redaksi Selasar
Editor: Awan