Ragam
Aksara Kopi & Buku 
Aksara Kopi & Buku, Tempat Ngopi sekaligus Berkreasi
SELASAR.CO, SAMARINDA – Bisnis kopi berkembang beberapa tahun ini di berbagai kota besar, tak kecuali di Samarinda. Saat ini para pencinta kopi di Kota Tepian dengan mudah menemukan tempat ngopi, mulai dari warung kopi kecil di pinggir jalan, hingga cafe mewah, semuanya menyajikan kopi dengan ciri khas masing-masing.
Tak hanya citarasa, kedai kopi juga bersaing menawarkan kekhasan lain. Seperti desain interior, filosofi, hingga daya tarik-daya tarik lain. Salah satunya yang dilakukan Aksara Kopi & Buku di Jalan Merdeka 2, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Sungai Pinang Dalam. Sesuai dengan namanya kedai ini menyediakan banyak buku yang bisa dibaca sembari menikmati segelas kopi. Tersedia sudut ruang khusus untuk pengunjung berdiskusi dan bertanya dengan barista seputar buku-buku.
Pasangan suami istri Rachmad (30) dan Puput (31) pemilik dari Aksara Kopi & Buku, baru memulai usaha ini sekitar sembilan bulan lalu atau sejak 22 April 2019.
"Konsep Aksara ini adalah mini perpustakaan dan cafe, jadi kita mau orang bisa ngopi sambil baca buku. Kita berdua emang suka baca buku,” ujar Puput. Dia menambahkan, minat baca sekarang juga rendah, untuk itu kedainya menyediakan banyak buku.
Koleksi buku rata-rata berasal dari koleksi pribadi dirinya beserta suami, namun ada pula buku yang berasal dari sumbangan orang lain. Buku jenis novel mendominasi puluhan buku yang mengisi rak-rak di sudut ruangan.
Di Aksara & Buku selain sekedar membaca buku, ada yang namanya dinding karya. “Jadi dinding karya itu adalah mereka-mereka yang ingin menuliskan cerpen dan puisi, mengekspresikan karyanya nanti bisa dikirim ke kita dan kita pajang. Selain dipajang untuk mengapresiasi karya mereka, kita juga memberikan minuman secara cuma-cuma atau gratis,” tambah Puput.
KEGIATAN DI AKSARA KOPI & BUKU
Aksara Kopi & Buku selain tempat untuk ngopi dan baca buku, ternyata Aksara juga merupakan sebuah wadah bagi para mahasiswa atau anak-anak muda dalam berkreasi dan berekspresi. “Jadi Aksara ini menjadi wadah bagi teman-teman, seperti kegiatan bulanan rutinnya itu ada yang namanya Malam Puisi Samarinda, Citrakara menggambar, dan diskusi-diskusi yang bersifat edukatif,” ujar Puput.
Malam Puisi merupakan kegiatan komunitas yang digelar setiap satu bulan sekali. Kegiatan yang digelar mulai dari menulis hingga membuat puisi dengan tema yang berbeda setiap bulannya. SELASAR.CO juga menemui ketua dari komunitas Malam Puisi Samarinda, Andika Pratama (19). Anak muda yang akrab disapa Dikablek mengatakan, komunitas ini dibentuk pada 2013 di Bali.
“Awal malam puisi itu dibikin di Bali sekitar tahun 2013 kalau tidak salah, karena keinginan anak-anak muda di Bali untuk bikin kegiatan literasi dan sastra. Lalu menyebar ke kota-kota besar lain dan di Samarinda tahun 2015. Aktif dari tahun 2015 sampai 2017,” ungkapnya.
Tujuan dari komunitas ini tidak lain untuk meningkatkan minat baca anak-anak di Samarinda, mulai dari tingkat sekolah, mahasiswa, hingga orang tua. "Biar kesannya itu sastra nggak kolot dan kuno-kunoan gitu sih. Buat teman-temen itu kalau misalnya emang yang suka nulis atau suka pengen belajar ngomong di depan orang itu datang aja ke Aksara Kopi & Buku, kegiatannya setiap satu bulan sekali,” tambahnya.
Penulis: Mangir Titiantoro
Editor: Awan