Nasional
Virus Corona COVID-19 Kolaka viral 
Viral! Keluarga Nekat Bawa Pulang Jenazah PDP Corona
SELASAR.CO, Sulawesi Tenggara – Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) corona virus disease (Covid-19) asal Kolaka, Sulawesi Tenggara dinyatakan meninggal di rumah sakit setempat. Video prosesi pemakamannya mendadak viral di jagat media sosial. Pasalnya, keluarga nekat membawa pulang jenazah dan memakamkannya secara normal.
Dalam potongan video berdurasi 30 detik tersebut, terlihat keluarga membawa pulang jenazah yang masih terbungkus dengan plastik menggunakan mobil pribadi, bukan ambulans. Terdengar juga jerit tangis dari keluarga yang menyambut kedatangan jenazah tersebut.
Dilansir Kolaka Pos, pasien PDP meninggal tersebut dirawat ke RS Bahteramas, mengembuskan napas terakhir pada Senin (23/3/2020). Plt Direktur Bahteramas, dr Sjarief Subijakto mengatakan pasien berinisial R tersebut memiliki penyakit bawaan radang paru (bronkopneumonia).
Saat masih dirawat, R merupakan PDP Covid-19, karena mengalami gejala flu setelah pulang umrah. Namun menurut Sjarief, meski berstatus PDP, bukan berarti R terinfeksi virus corona. Apalagi bronkopneumonia bukan penyakit khas Covid-19.
Berita Terkait
“Meninggalnya karena faktor penyakitnya bronkopneumonia, BP. Kurang khas (penyakitnya disandingkan dengan covid-19), yang khas itu pneumonia berat,” jelasnya,
Meski demikian, untuk memastikan R terinfeksi Covid-19 atau tidak, RS Bahteramas telah mengambil sampel lendir kerongkongan (swab) untuk diperiksa. “Setelah meninggal kita lakukan swab, (karena statusnya PDP) standard Covid kita lakukan,”ungkapnya.
Saat tiba di Kolaka, jenazah R disambut isak tangis keluarga. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kolaka, dr Muh Aris membenarkan R adalah PDP RS Bahteramas asal Kolaka yang meninggal. R belum bisa dikonfirmasi positif atau tidak karena sampel penentuannya baru dikirim ke Jakarta.
“Positif atau tidak tinggal tunggu juru bicara Covid Nasional. Kita berharap semoga negatif, semua sampelnya sudah dikirim." urainya.
Menurut info yang dia peroleh, R dirawat sejak 20 Februari di Kendari. “Sejak tanggal 20 Februari awalnya di RS Bhayangkara terus dirujuk ke RS Bahteramas. tidak pernah berobat di sini di Kolaka,” ungkapnya sembari membenarkan R menjalankan ibadah umrah pada 14 Februari.
Aris mengimbau kepada keluarga untuk menerima lapang dada atas kepergian R. Sekaligus meminta kepada semua pihak yang pernah kontak dengan R saat sepulang umrah maupun saat jenazahnya diantar ke Kolaka dan disiapkan untuk dikebumikan, untuk melakukan isolasi mandiri sambil menunggu hasil swab jenazah R positif Covid-19 atau tidak.
“Untuk keluarga inI tolong diterima dengan lapang dada. Mengikuti saran, semua yang pernah kontak sampai betul-betul ada hasilnya bahwa ia negatif harus isolasi mandiri di rumah, tidak bisa kita memikirkan diri sendiri, ini untuk keluarga kita, anak-anak kita yang sangat rentan,” tutupnya.
Penulis: Fathur
Editor: Awan