Ekobis

Pertumbuhan Ekonomi pandemi Covid-19 Bank Indonesia BI 

Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Triwulan-I 2020 Melambat



Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Tutuk SH Cahyono
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Tutuk SH Cahyono

SELASAR.CO, Samarinda - Ekonomi Kaltim triwulan I 2020 tetap tumbuh positif meskipun mengalami perlambatan. Di tengah ketidakpastian global akibat pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan l 2020 tumbuh sebesar 1.27% (yoy).

Meski demikian, pertumbuhan tersebut masih berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional dan wilayah Kalimantan yang tumbuh sebesar 2,97% (yoy) dan 2,49% (yoy). "Perlambatan perekonomian Kaltim disebabkan adanya tekanan dan seluruh komponennya baik dan sisi konsumsi, investasi, pengeluaran Pemerintah Daerah maupun aktivitas ekspor," jelas Tutuk SH Cahyono, pada siaran pers hari ini, Selasa (12/5/2020) secara virtual.

Berdasarkan lapangan usaha (LU) dan sisi permintaan, perlambatan ekonomi bersumber dari penurunan kinerja LU penambangan serta terhambatnya realisasi investasi seiring munculnya pandemi Covid-19.

Produksi batu bara Kaltim tercatat mengalami kontraksi sebesar -6,17% (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh positif yang bersumber dari kinerja IUP yang mengalami kontraksi. Di sisi lain, realisasi investasi Kaltim pada triwulan-l 2020 juga mengalami penurunan pada hampir semua jenis Investasi.

Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan-l 2020 tercatat sebesar Rp 0,97 triliun setelah sebelumnya tercatat mencapai Rp 2,07 triliun pada triwulan-I 2019. Sedangkan, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) triwulan-l 2020 baru mencapai Rp 3,7 triliun lebih rendah dibandingkan triwulan-I 2019 yang mencapai Rp7,16 Triliun.

"Hal tersebut memaksa beberapa rencana investasi tertunda, terutama pembelian mesin produksi dari Tiongkok dan Taiwan menyusul outbreak Covid-19, " tambahnya.

Pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan I 2020 masih tumbuh positif, ditopang oleh kinerja ekspor serta kinerja lapangan usaha Industri pengolahan. Kinerja ekspor Kaltim tercatat tumbuh sebesar 2,86% (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 1,55% (yoy). Hal tersebut bersumber dan peningkatan ekspor pupuk yang tercatat tumbuh cukup signifikan mencapai 404,71% (yoy). Peningkatan produksi tersebut sejalan dengan program kerja perusahaan pupuk di Kaltim untuk menurunkan durasi hingga frekuensi unscheduled shutdown.

"Selain Itu, kinerja LU Industri pengolahan juga masih tumbuh sebesar 3,23% (yoy) pada triwulan-l 2020 yang bersumber dari adanya peningkatan produksi di kilang minyak Balikpapan serta aktivitas produksi CPO yang mengalami peningkatan pada Triwulanan-l 2020," ungkapnya.

Pertumbuhan ekonomi Kaltim selama tahun 2020 diperkirakan bisa mengalami kontraksi jika pandemi Covid-19 berkepanjangan dan menyebabkan permintaan mitra dagang tertekan. Hal tersebut terutama bersumber dan tekanan pada sektor penambangan.

"Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan otoritas vertikal terkait untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah serta mendorong percepatan transformasi ekonomi, terutama peningkatan ekspor barang dan jasa pariwisata yang memiliki nilai tambah Iebih tinggi serta aliran masuk modal, termasuk Penanaman Modal Asing (PMA)," pungkas Tutuk.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya