Ekobis
reses-dpr-ri  irwan  reses-anggota-dpr-ri  Bandara Sangatta bandara di Kutai Timur bandara sangkima kutim 
Punya SDA Potensial, Kutim Butuh Bandara untuk Picu Peningkatan Ekonomi
SELASAR.CO, Sangatta - Kebutuhan bandara umum di wilayah Kutai Timur sudah mendesak. Terutama bila ada warga yang membutuhkan transportasi udara perintis menuju kota-kota besar di Kaltim. Untuk ke Samarinda saja, masyarakat di Kutim harus menghabiskan waktu kurang lebih tiga jam jika menggunakan jalur darat.
Rencana pembangunan Bandara Sangatta di kawasan Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan, bekas Bandara Pertamina Sangatta, belum juga berjalan. Kondisi terlihat saat anggota Komisi V DPR RI, Irwan melakukan kunjungan mendadak ke areal runway bandara.
"Jadi pemerintah daerah benar-benar harus fokus membangun bandara di Kutai Timur. Karena Kutim ini kan sangat luas, potensi sumber daya alamnya sangat luar biasa. Semua ada di sini, mulai dari minyak, batu bara, hasil hutan, sawit, ikan dan lain-lain. Sehingga, butuh bandara sebagai pemicu pembangunannya," ujar Irwan kepada SELASAR, Sabtu (25/7/2020).
Menurut Irwan, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan siap mendanai pembuatan Detail Engineering Design (DED) hingga pembangunan fisik bandara. Namun, pemerintah daerah harus mengusulkannya terlebih dahulu.
Berita Terkait
Bandar Udara Sangkima, Kutim
"Ini kan sudah dihibahkan oleh Pertamina. Kemenhub siap, baik membiayai DED-nya maupun pembangunannya, termasuk dengan pola kerja sama pemerintah dan badan usaha," terang Irwan.
Dia pun siap membantu Pemda dalam mengawal usulan tersebut di pemerintah pusat, jarena Kemenhub juga menjadi salah satu mitra Komisi V DPR RI.
"Ini tinggal pemda membuat perencanaan dan kita kawal, kebetulan saya kan di Komisi V yang mitranya Kementerian Perhubungan. Saya kira hanya memakan waktu satu hingga dua tahun kita sudah bisa melihat progres pembangunan bandara," ungkapnya.
"Tahun depan kita akan kembangkan Bandara APT Pranoto Samarinda dan Bandara Datah Dawai di Kabupaten Mahulu, itu pakai APBN," imbuh Irwan.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan