Ragam

Reses dpr ri Irwan Reses anggota DPR RI Kementerian PUPR program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya 

3.000 Rumah Tidak Layak Huni di Kaltim Terima Bantuan Renovasi



Yayuk Kristina Wati (menggendong anak), salah satu warga Kutim yang menerima bantuan renovasi rumah.
Yayuk Kristina Wati (menggendong anak), salah satu warga Kutim yang menerima bantuan renovasi rumah.

SELASAR.CO, Sangatta - Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan memastikan pelaksanaan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19.

Kementerian PUPR dalam akun instagram resmi menyampaikan, tahun ini program BSPS ditargetkan mampu mencapai lebih dari 137 ribu unit rumah di seluruh Indonesia. Adapun anggaran untuk pelaksanaan Program BSPS tersebut totalnya sekitar Rp2,49 triliun.

Dari jumlah kuota nasional, Kaltim pada tahun ini menerima kuota 3.000 unit dengan tambahan 700 unit dari Satker Kementerian PU. Hal ini diungkapkan oleh anggota Komisi V DPR RI, Irwan saat melakukan reses di Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

"Backlog perumahan di Kutim masih cukup tinggi yaitu 150 ribu yang masih belum punya rumah, itu juga di luar dari pemilik rumah yang tidak layak huni," ujar Irwan.

Dia pun menginginkan program ini terus berjalan setiap tahunnya. Irwan akan mengawal keberlanjutan program tersebut di Senayan, mengigat Kementerian PUPR juga menjadi mitra Komisi V.

"Apalagi saya di komisi V DPR RI, tentu saya bisa mendorong mitra saya Kementerian PUPR untuk menambah kuota di Kaltim. Dari progres yang ada ini cukup terlihat lebih baik, dari yang sebelumnya kurang layak. Sehingga manfaatnya bisa langsung dinikmati oleh masyarakat penerima bantuan," terang Irwan.

Yayuk Kristina Wati, menjadi salah satu penerima bantuan ini. Warga Kecamatan Sangatta Utara, yang juga orang tua tunggal ini mengaku sangat bersyukur rumah tempat dia dan anaknya tinggal dapat direnovasi.

Wanita yang kesehariannya berdagang donat ini bercerita, dahulu bagian dinding rumahnya hanya dilapisi papan tipis di bagian dalam. Sementara pada bagian dinding luar rumah dibiarkan terbuka. Akibatnya saat hujan air pun merembes ke bagian dalam rumah. Tidak jarang sampai membasahi tempat tidurnya.

"Dulu kalau belum ada dinding, biasanya air hujan itu masuk ke dalam rumah, jadi kadang kasur dan bantal itu basah. Jadi kami tidur itu kena air hujan," ujar Yayuk dengan mata berkaca-kaca.

Namun ia bersyukur dengan adanya program renovasi ini, dirinya tidak perlu lagi khawatir tidur saat hujan turun malam hari.

"Allhamdulillah sekarang sudah tidak kehujanan, sudah enak tidur kalau malam engga takut kena air lagi masuk ke dalam rumah," ungkapnya.

Salah satu rumah yang menerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya. 

Sementara itu Nursal, Kepala Balai Penyediaan Perumahaan Kalimantan II mengatakan, khusus Kutim menerima kuota 450 unit renovasi rumah tahun ini dengan total anggaran Rp7,8 miliar. Per rumah akan sama rata menerima Rp 17,5 juta, untuk keperluan renovasi.

"Sangatta Utara 300 unit dan Kecamatan Kaubun 150 unit," terang Nursal.

Dia menjelaskan bahwa pengajuan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bisa dari beberapa usulan. "Pertama diskresi DPR, Presiden, usulan dari pemerintah kabupaten/kota maupun provinsi. Usulan itu nanti akan dihimpun di pemerintah pusat, dan dihitung alokasinya untuk setiap provinsi baru, kemudian dibagi per kabupaten/kota," terangnya.

Di kutim masih ada 8.500 rumah yang kondisinya tidak layak huni. Namun karena kondisi keuangan pemerintah tidak mencukupi, sehingga diterapkan skala prioritas. Oleh karena itu, dirinya berharap dengan adanya wakil Kaltim di pusat, dapat berdampak positif pada penambahan jumlah kuota yang diterima oleh Kaltim ke depannya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya