Kutai Timur

Mahyunadi-Kinsu Mahyunadi Lulu Kinsu Pilbub Kutim 

Mahyunadi-Kinsu Siapkan Anggaran hingga Rp 100 Juta Per Tahun, Ini Tanggapan Ketua RT



Mahyunadi saat berdialog dengan pedagang di lapak ikan Pasar Sangatta Selatan. (Media Center)
Mahyunadi saat berdialog dengan pedagang di lapak ikan Pasar Sangatta Selatan. (Media Center)

SANGATTA – Untuk menjadikan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) makin maju, pembangunan harus dilakukan secara menyeluruh. Tidak hanya infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), kegiatan keagamaan, penataan lingkungan, hingga kegiatan sosial harus dilakukan.

Selama ini, pemerintah daerah hanya menyasar pembangunan skala besar. Padahal pembangunan di tingkat rukun tetangga (RT) juga harus diperhatikan. Sehingga kebutuhan mendasar 1.645 RT di Kutim sering terabaikan.

Untuk itulah, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi dan Lulu Kinsu menyiapkan alokasi anggaran sebesar Rp 50-100 juta per RT setiap tahunnya.

Oleh pasangan nomor urut satu itu, alokasi anggaran 50-100 juta per RT per tahun tersebut digunakan untuk kegiatan sosial, sarana olahraga dan seni, kegiatan keagamaan dan kegiatan penataan lingkungan di tiap RT.

“Ini merupakan bentuk implementasi program kami untuk mewujudkan tata kelola lingkungan yang baik serta tatanan kehidupan sosial yang harmonis,” kata Mahyunadi yang didampingi Kinsu.

Menurutnya, alokasi anggaran 50-100 juta per RT per tahun disiapkan demi terwujudnya Kabupaten Kutai Timur yang maju, mandiri dan sejahtera berlandaskan gotong royong.

“Lewat alokasi 50-100 juta per RT per tahun, kami mengajak seluruh lapisan masyarakat dan perangkat RT untuk bersama-sama terlibat dalam membangun Kutim. Ini adalah cerminan dari budaya gotong royong,” kata Mahyunadi.

Nantinya, penggunaan alokasi anggaran itu akan diserahkan kepada masyarakat. Di mana, ketua RT selaku ujung tombak pemerintah akan mengakomodir dan memfasilitas aspirasi masyarakat. Sehingga, kebutuhan mendasar di tingkat RT bisa dipenuhi.

“Misalnya mau bangun parit, kegiatan pengajian dan keagamaan, menggelar kegiatan sosial, membangun taman, atau merealisasikan program-program RT. Alokasi itu memang disiapkan khusus untuk penataan lingkungan RT,” tambah Kinsu.

Diharapkan, melalui alokasi 50-100 juta per RT per tahun itu, tidak hanya bisa membangun RT. Melainkan juga dapat menekan jumlah penduduk miskin di Kutim. Mengingat jumlah penduduk miskin tahun 2109 sebesar 35.310 alias meningkat dari tahun sebelumnya.

Bak gayung bersambut, alokasi 50-100 juta per RT per tahun itu disambut antusias oleh para ketua RT.

Ketua RT 32 Kelurahan Singa Geweh, Amran mengatakan, program yang disiapkan Mahyunadi tersebut sangat bermanfaat. Apalagi jika ada penambahan anggaran di tiap RT.

“Yang jelas digunakan untuk masyarakat, honor dan program. Selain itu juga untuk proyek kecil, pemasangan papan, hingga keperluan ibu-ibu di tingkat RT,” kata pria yang karib disapa Ateng ini. 

Dengan adanya program itu, kata dia, sangat bermanfaat bagi tiap RT di Kutim. “Bermanfaat karena ikut dilibatkan dalam pengelolaan APBD dengan porsinya masing-masing,” katanya. 

Senada dikatakan ketua RT 01 Pasar Raya, Barsani. Dia menyambut baik program yang disiapkan oleh Mahyunadi-Kinsu. Dengan begitu, kata dia, kebutuhan mendasar di tingkat RT bisa terpenuhi.

“Apa yang diperlukan dari masyarakat disesuaikan dana yang masuk. Manfaatnya banyak. Bangun jembatan, siskamling,” katanya.

Dengan penambahan hingga Rp 100 juta tersebut, kata dia, kebutuhan RT pun bisa dipenuhi. “Tambah Rp 100 juta bisa lebih semangat lagi. Karena dengan program itu, semangat gotong royong tumbuh,” katanya. (***)

Penulis: Gunawan
Editor: Awan

Berita Lainnya