Kutai Timur
APBD Kutim Faskes Minim DPRD Kukar 
DPRD Kutim Minta Program Pemerintah Sesuai Aturan dan Skala Prioritas
SELASAR.CO, Sangatta – DPRD Kutai Timur ingin agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutim yang besar, memberikan manfaat besar pula bagi masyarakat. Jangan ada lagi program mubazir, yang tidak sesuai visi misi pemerintah. Demikian dikatakan anggota DPRD Kutim dr Novel Titi Paimbonan.
“Kami ingin APBD kutim yang besar ini, benar-benar dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, terutama pembangunan sumber daya manusia (SDM),” kata politisi Partai Gerindra ini.
Menurutnya, pemerintah harusnya belajar dari pengalaman lalu. Dimana ada program yang jadi sorotan masyarakat, karena tidak dibutuhkan. Sementara yang prioritas, justru tidak dibangun. Karena itu, sebaiknya dalam menyusun anggaran, terutama anggaran 2021, harus kembali pada aturan.
“Kan ada aturan anggaran pendidikan 20 persen, kesehatan 10 persen, pertanian 10 persen, dan lain-lain. Ini penting, karena terkait dengan pembangunan SDM. Pembangunan SDM ini merupakan fondasi kehidupan masyarakat,” terangnya.
Berita Terkait
Sebagai insan kesehatan, diakuinya, sejak menjadi anggota DPRD, dia terus turun ke masyarakat. Terutama saat reses, melihat kondisi fasilitas kesehatan masyarakat. Mulai dari rumah sakit, hingga puskesmas pembantu. Di sana, dia melihat banyak fasilitas kesehatan (faskes) yang masih sangat jauh dari kebutuhan.
“Ada puskesmas yang atapnya rusak, dinding rusak, alat medis tidak memadai. Ini semua kami usulkan ke pemerintah, namun tidak banyak direspons. Sekarang, yang disebut prioritas itu yang mana dalam KUA PPAS. Yang parah lagi, jangan sampai program itu justru tidak sesuai lagi dengan visi misi pemerintah lima tahun,” kata Novel.
Bahkan, tuturnya, beberapa waktu lalu di salah satu puskesmas ada ibu melahirkan, namun karena peralatan tidak ada, akhirnya meninggal bersama bayinya. “Ini kan sangat menyedihkan. Karena itu ke depan, fasilitas kesehatan perlu dilengkapi, juga alat medis dan alat transportasi, terutama ambulans. Sebab fasilitas ini sangat vital dalam pelayanan kesehatan masyarakat,” kata mantan pejabat Dinkes Kutim ini.
Penulis: Bonar
Editor: Awan