Kutai Timur

LKPJ Bupati Kutim Pansus LKPJ Bupati Kutim  RSUD Kudungga DPRD Kutim 

Tim Pansus LKPJ: RSUD Kudungga Banyak Keluhan Sementara Anggaran Besar



Ketua Pansus LKPJ Bupati Kutim 2020, Faizal Rachman
Ketua Pansus LKPJ Bupati Kutim 2020, Faizal Rachman

SELASAR.CO, Sangatta - Ketua Pansus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Kutim 2020, Faizal Rachman mengaku pihaknya sangat kecewa atas ketidakhadiran Direktur RSUD Kudungga Sangatta dr Anik Istiyandari, saat berlangsungnya rapat pansus antara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Kutim.
“Jadi kami juga kecewa hari ini, bukan Direktur RSUD yang langsung hadir, tapi ada stafnya yang diutus,” ucapnya usai memimpin rapat pansus dengan RSUD Kudungga, Rabu (14/4/2021).

Pasalnya menurut Faizal Rachman, dalam pertemuan tersebut pihaknya tidak begitu puas atas jawaban dari pertanyaan, yang diajukan oleh sejumlah Anggota DPRD Kutim dalam pansus LKPJ Bupati Kutim 2020.
“Kita inikan mau membenahi, karena anggaran RSUD Kudungga dalam keterangan LKPJ Bupati cukup besar dari Rp 69 miliar dan yang terserap sekitar Rp 56 miliar,” katanya.

Sementara itu masih ada sejumlah keluhan-keluhan dari masyarakat terkait pelayanan di RSUD Kudungga. “Seperti tadi DPRD minta ramah-ramah sedikitlah layani orang sakit,” bebernya.

Untuk itu, Tim Pansus LKPJ Bupati Kutim berencana akan melakukan kunjungan kerja ke RSUD Kudungga untuk mengklarifikasi langsung sejumlah program yang sudah dilaksanakan. Salah satunya program pembelian Alat kesehatan (Alkes) senilai Rp 10 miliar.
“Kami ingin cek, kunjunganlah kita, silaturahmi kesana. Terus terkait dana penyerapan RSUD-kan sekitar Rp 56 miliar, karena dalam buku itu hanya global saja, kami tidak tau detailnya seperti apa yang di belanja. Tadi teman-teman juga meminta rincian belanja itu, Rp 56 miliar itu digunakan untuk apa,” terangnya.

Sementara ada keluhan muncul dari masyarakat seperti pelayanan tidak bagus, fasilitas seperti kamar mandi kurang bagus, hingga tisu tidak tersedia. “Nanti kami akan melihat rincian nya itu saat kunjungan ke RSUD Kudungga. Beberapa teman anggota DPRD juga sudah sepakat hanya tinggal menunggu waktunya saja,” imbuhnya.

Menanggapi adanya keluhan dari sejumlah masyarakat, Kabag Humas RSUD Kudungga Jumran mengaku jika pihaknya sudah memberikan pelayanan yang maksimal. “Sebenarnya semuanya sudah ada, karena jika ruangan itu kosong biasanya seluruh sprei dibuka, nanti pasiennya ada baru di pasangan lagi karena takut kotorkan,” jelasnya.

Sementara untuk sejumlah fasilitas RSUD lainnya yang dikabarkan rusak dan tidak pernah diganti, menurut Jumran pihaknya selalu memperbaiki setiap fasilitas yang rusak. “Namanya barang bisa saja rusak, Tapi memang bangunan rumah sakit itu bisa dilihat di awalnya pintu segala macam ada yang terbuat dari plastik, jadi memang tidak akan bertahan lama.” tuturnya.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya