Ragam

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Merdeka Belajar Kampus Merdeka Unmul Universitas Mulawarman 

Dirjen Kemendikti Launching Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Unmul



Dirjen Kemendikti melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Universitas Mulawarman.
Dirjen Kemendikti melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Universitas Mulawarman.

SELASAR.CO, Samarinda - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Profesor Nizam melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Perguruan tinggi terbesar di Kalimantan Timur yaitu Universitas Mulawarman (Unmul) pada  Rabu (30/6/2021).

Dalam kunjungannya ke Unmul, Nizam melakukan launching beberapa kegiatan seperti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bersama industri kreatif UMKM, Pemerintah Kota Samarinda, dan Gojek.

Dalam kunkernya kali ini, Nizam juga membuka virtual Expo Program Unggulan IPTEK Perguruan Tinggi Merdeka, launching inkubator bisnis, serta Penandatangan Perjanjian Kerja Sama. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Unmul HUB Kampus Unmul ini, juga turut dihadiri oleh Rektor Unmul Profesor Masjaya, dan Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso.

Dijelaskan oleh Nizam, Kampus Merdeka adalah upaya membangun SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul, andal, tangguh, kreatif, produktif dan entrepreneur guna memanfaatkan bonus demografi. Diketahui, banyak negara yang melewatkan bonus demografi ini karena tidak serius mengembangkan SDM.

“Tugas besar bagi dunia pendidikan ini yaitu menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul. Salah satu upaya kita untuk mengakselerasi keinginan tersebut yaitu melalui program Kampus Merdeka. Dengan program ini kita bisa memberikan peluang bagi seluruh mahasiswa untuk pengembangan potensi terbaiknya,” ujarnya.

Dirinya juga menyebutkan bahwa Infrastruktur seperti fasilitas pendidikan di Unmul sudah tergolong baik. Kemajuan sangat terlihat dalam beberapa tahun terakhir. Dirinya berharap  dukungan infrastruktur tersebut diiringi pula dengan menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Hubungan Masyarakat, Dr Bohari Yusuf mengatakan bahwa MBKM telah berjalan sejak dilaunching pada tahun 2020 lalu. Dirinya menganalogikan bahwa selama ini sistem perkuliahan seperti mengajarkan para mahasiswa untuk berenang di kolam renang, sementara saat terjung langsung ke masyarakat yang diibaratkan lautan luas para mahasiswa tidak dapat beradaptasi.

“Dengan adanya program MBKM ini mahasiswa tidak lagi diajar untuk berenang di ‘kolam renang’, tetapi sudah harus terjun ke masyarakat. Maka antara 20-30 SKS itu harus diambil di luar. Di luar ini bisa dilakukan di universitas lain, desa, dan perusahaan-perusahaan. Dan ini diakui SKS-nya, kalau dulu kan tidak,” jabarnya.

“Tahun lalu itu kita ada pertukaran pelajar, itu kita sudah mengirim 450 orang untuk belajar di luar Unmul. Kemudian ada juga yang dikirim ke lokasi bencana seperti di Sulbar kemarin, itu dihitung semua SKS-nya,” pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya