Kutai Timur
Irwan daerah penyangga IKN Pelabuhan Kenyamukan 
Irwan: Tahun Depan Ada Anggaran Rp 227 M Selesaikan Jalan ke Pelabuhan dan Causeway
SELASAR.CO, Sangatta – Penyelesaian pembangunan causeway dan jalan menuju Pelabuhan Kenyamukan Sangatta mendapat titik terang. Rombongan Komisi V DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi V Andi Iwan Darmawan Aras, bersama Irwan Anggota DPR RI daerah pemilihan Kaltim, meninjau langsung progres pekerjaan pelabuhan tersebut.
Kepada media, Irwan menyatakan, mulai tahun depan akan ada anggaran APBN yang dikucurkan untuk menyelesaikan pembangunan jalan menuju Pelabuhan Kenyamukan, hingga causeway (jalan penghubung).
“Dari koordinasi yang kami lakukan dengan Kementerian, telah dianggarkan Rp 227 miliar, untuk pembangunan jalan sepanjang 1,3 km tersebut. Anggarannya besar, karena lokasinya yang berlumpur, sehingga butuh konstruksi jalan pancang,” katanya.
Sementara itu, Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman, saat berdialog dengan anggota Komisi V DPR RI, di Ruang Tempudau Kantor Bupati Kutim berharap, agar pembangunan jalan dan causeway Pelabuhan Kenyamukan itu bisa selesai tahun 2022. Sehingga, operasional Pelabuhan Kenyamukan bisa dilakukan tahun 2023.
Berita Terkait
Dalam kesempatan itu, Bupati yang didampingi beberapa Kepala Dinas, termasuk di antaranya Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, dan lain-lain, menjelaskan pentingnya Pelabuhan Kenyamukan bagi Kutai Timur, yang merupakan daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN).
Pertama, dengan beroperasinya Pelabuhan Kenyamukan, maka harga barang di Kutai Timur akan bisa ditekan. Sebab, tentu tidak akan ada faktor biaya transportasi dari Balikpapan, Samarinda, ke Kutim yang selama ini dilakukan lewat darat. “Jadi biaya bisa dipangkas, sehingga harga bisa ditekan,” katanya.
Selain itu, jika pelabuhan ini telah beroperasi, maka jalan nasional Samarinda-Bontang-Sangatta, akan awet. Sebab semua kendaraan over load pasti akan lewat laut semua, sehingga tidak akan merusak jalan nasional lagi. Dengan begitu, maka akan mengurangi biaya pemeliharaan jalan.
Sementara dari segi keamanan, jika pelabuhan ini beroperasi, maka bisa dimanfaatkan oleh Pangkalan Angkatan Laut untuk tambat kapal patroli laut mereka. “Kutai Timur ini punya kapal patroli yang dioperasikan Lanal Sangatta. Tapi karena Kutim ini belum ada pelabuhan, kapalnya kini ditambatkan di Bontang,” katanya.
Penulis: Bonar
Editor: Awan