Ragam

Dinkes Samarinda Unicef Vaksinasi Covid-19 Vaksin Covid-19 

Dinkes Samarinda dan Unicef Bahas Strategi Komunikasi Vaksinasi Covid-19



Capacity Building Pesan Kunci dan Strategi Komunikasi Vaksinasi Covid-19 bagi petugas imunisasi, kader kesehatan, dan lintas sektor kota Samarinda.
Capacity Building Pesan Kunci dan Strategi Komunikasi Vaksinasi Covid-19 bagi petugas imunisasi, kader kesehatan, dan lintas sektor kota Samarinda.

SELASAR.CO, Samarinda - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda bekerja sama dengan Unicef menggelar Capacity Building Pesan Kunci dan Strategi Komunikasi Vaksinasi Covid-19 bagi petugas imunisasi, kader kesehatan, dan lintas sektor kota Samarinda, pada hari ini, Kamis (23/12/2021). Digelar di salah satu ruang pertemuan di Hotel Haris Samarinda, agenda digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Peserta pun diminta melakukan tes antigen. 

Hadir dalam agenda ini di antaranya koordinator imunisasi Puskesmas se-Kota Samarinda, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Samarinda, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Samarinda, Ketua TP PKK Samarinda, Kader Kesehatan Kecamatan se-Kota Samarinda, dan stakeholder terkait lainnya.

Setelah dibuka dengan serangkaian pembukaan, acara kemudian dilanjutkan penyampaian materi dari narasumber. Hadir sebagai pemateri pertama yaitu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, dr Osa Rafshodia. Dalam kesempatan itu materi yang disampaikan terkait arah kebijakan vaksinasi Covid-19 tahun 2022. Dirinya menyebut bahwa strategi umum pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terdiri dari tiga hal yaitu: Desentralisasi vaksinasi massal dilaksanakan tersebar dan langsung dilaksanakan oleh elemen masyarakat; Vaksinasi tersedia dalam jumlah kecil di fasilitas Kesehatan sesuai kapasitas masing-masing; Fokus di Januari 2022 adalah meningkatkan cakupan vaksinasi lansia dengan titik pelaksanaan di kecamatan atau kelurahan.

“Tahun depan untuk Samarinda fokusnya masuk ke umur 6 sampai dengan 11 tahun. Karena di anak usia ini kan informasinya terletak pada orangtuanya. Selain itu orangtua juga yang memutuskan bahwa anaknya mau divaksin atau tidak. Jadi ini perlu strategi komunikasi seperti apa pendekatannya agar masyarakat kita itu mau anaknya divaksin. Jadi memang berbeda dengan strategi yang sudah kita lakukan tahun ini, karena sasaran kita adalah orang dewasa,” jelas dr Osa. 

Meski begitu, pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun harus memenuhi dua persyaratan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yaitu sudah tercapainya 70 persen target vaksinasi, dan untuk syarat kedua yaitu tercapainya vaksinasi 60 persen untuk lansia dari target 70 persen cakupan vaksinasi.  

“Dari edaran Kementerian Kesehatan, persyaratannya nomor satu adalah daerah tersebut sudah mencapai 70 persen, dan kita sudah mencapai itu karena Samarinda posisinya sudah 79 persen. Kemudian syarat yang kedua dari 70 persen itu minimal 60 persen tercapai lansia nya, ini yang kami masih kurang capaiannya 5-7 persen. Tapi ini bisa kita selesaikan di bulan Januari, sehingga Februari kami target sudah bisa vaksinasi usia 6-11 tahun,” terangnya. 

Sebagai informasi, dari update data vaksinasi Covid-19 Samarinda per 20 Desember 2021, saat ini sudah 79,78 persen atau setara dengan 509.700 orang yang menerima suntikan vaksinasi tahap 1 dari target total 638.880. Sementara untuk tahap dua, telah ada sebanyak 374.927 orang atau 58,42 persen yang menerima vaksinasi.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya