Kutai Timur

Lapangan Kerja Lapangan Pekerjaan  Lapangan Kerja di Kutim Lowongan Kerja Lowongan Kerja di Kutai Timur 

Bupati Kutim Optimistis Bisa Buka 50 Ribu Lapangan Kerja



Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman (tengah).
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman (tengah).

SELASAR.CO, Sangatta – Tingginya nilai investasi yang masuk ke Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pada tahun 2021 lalu, membuat Bupati Ardiansyah Sulaiman semakin yakin bahwa visi misinya untuk membuka 50 ribu lapangan kerja akan tercapai dalam masa kepemimpinannya.

“Tahun lalu, investasi masuk ke Kutai Timur berdasarkan laporan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rp 9 triliun, ini sanggup membuka lapangan kerja sebanyak  10 ribu orang. Kalau dalam beberapa tahun de ke depan, terealisasi investasi BJIP senilai Rp26 triliun, Kobexindo Rp16 triliun, maka mampu membuka lapangan kerja sesuai visi misi bupati dan wakil bupati,” jelas Ardiansyah, saat memberikan  sambutan dalam acara dialog dan konsultasi publik ”Tranformasi perkebunan berkelanjutan Kabupaten Kutai Timur” di Hotel Royal Victoria, beberapa hari lalu.

Disebutkannya, lompatan investasi yang terjadi tahun lalu dari Rp 3 triliun  tahun 2020 menjadi Rp 9 triliun tahun 2021, tak lepas dari kondusivitas  daerah ini. Untuk itu, dirinya berharap, camat dan seluruh masyarakat tetap menjaga iklim kondusif agar  investasi terus mengalir ke Kutim.

Dari investasi yang masuk tahun lalu, salah satu yang paling tinggi adalah di bidang perkebunan. Untuk itu, Bupati mengarahkan seluruh pemangku kebijakan dan sejumlah peran lembaga swasta, untuk memaksimalkan kontribusi produksi sawit yang ada di Kutim.

Untuk menjamin aliran investasi ke Kutim, selain kondusivitas, diperlukan konektivitas yang baik di daerah-daerah untuk bisa menerima investasi besar. Karena Kutim fokus dalam perkebunan lanjutan, maka menurut Ardiansyah, investasi ini menjadi hal yang harus ditingkatkan. Kemudian, hal yang harus diperhatikan adalah petani sawit agar dapat income atau pendapatan yang memadai.

“Tidak hanya dari sektor sawit namun juga dari kakao dan karet. Hasilnya pertumbuhan ekonomi dari masyarakat lewat pendapatan per kapita. Karena kita memiliki kemitraan dengan perusahaan. Mudah-mudahan konsep ini terus dilakukan,” harapnya.

Senada, Kepala Bidang Perlindungan Tanaman Disbun Kutim, Didik Prayitno, mengatakan, poin utama dalam kegiatan ini untuk mengapresiasi sinergitas Pemerintah Pusat dan Provinsi terhadap Kutim. Terkait upaya penyusunan rencana perkebunan berkelanjutan selaras dengan arahan pemerintah pusat.

“Tujuan utama implementasi perkebunan berkelanjutan agar Kutim menarik peluang investasi dengan format inovatif dan baru terwujud. Kemudian bebas konflik dan SDM, pentingnya hilirisasi produk dengan pemahaman pasar yang baik dan memasukkan hal tertulis yang disesuaikan lagi ke dalam dokumen,” katanya.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya