Utama

pemukulan Pengeroyokan Penganiayaan Santri Keroyok Guru Polsek Sungai Pinang 

HP Disita, Dua Santri di Samarinda Tega Keroyok Gurunya Hingga Tewas



Ilustrasi.
Ilustrasi.

SELASAR.CO, Samarinda - Seorang pria berinisial EH (43), pengajar di salahsatu pesantren di Samarinda, ditemukan terkapar dengan keadaan terluka di bagian kepala dan dahinya, di kawasan Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Samarinda Utara, pada hari ini, Rabu (23/2/2022).

Dari informasi yang berhasil dihimpun, diketahui korban terluka akibat aksi pengeroyokan oleh dua orang remaja laki-laki yang tak lain adalah santri pesantren tempat EH mengajar.

Kapolsek Sungai Pinang, Kompol Irwanto, melalui Kanit Reskrim, Ipda Bambang, saat dikonfirmasi melalui telepon pada hari ini, Rabu (23/2/2022) menceritakan, pengeroyokan bermula saat EH menyita telepon genggam milik santrinya karena digunakan saat jam pelajaran.

Mendapati telepon genggamnya disita, usai menunaikan salat subuh santri tersebut bersama seorang temannya langsung meminta kembali telepon genggamnya kepada EH. "Saat diminta telepon genggam tersebut, EH tidak memberikannya. Kedua santri yang kesal langsung melakukan pengeroyokan ke EH dengan menggunakan kayu balok," ujar Ipda Bambang.

Melihat EH telah terkapar dengan luka di bagian kepala, kedua santri tersebut langsung meninggalkannya seorang diri. Selanjutnya, seorang saksi yang melihat EH yang telah terkapar, langsung melarikannya ke rumah sakit untuk segera ditangani. "Namun diketahui pada pukul 07.30 Wita pagi, diketahui EH dinyatakan meninggal dunia," jelas Ipda Bambang.

Mengetahui adanya aksi pengeroyokan, tak butuh waktu lama, pihak Kepolisian Sektor Sungai Pinang langsung mengamankan dua orang santri yang diduga sebagai pelaku penganiayaan terhadap EH. Selain itu, pihak Kepolisian juga berhasil mengamankan barang bukti kayu balok yang diduga sebagai alat untuk menghabisi nyawa EH.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Andika Dharma Sena, menjelaskan, bahwa saat ini kedua terduga pelaku masih dalam tahap pemeriksaan. "Iya saat ini keduanya telah berada di Polresta Samarinda dan masih dimintai keterangan atas kejadian tersebut," tutup Kompol Andika Dharma Sena.

Penulis: Bekti
Editor: Awan

Berita Lainnya