Ragam

BI Kaltim Bank Indonesia Kasus Covid-19 di kaltim Deflasi  TPID Kaltim Indeks Harga Konsumen 

Permintaan Barang Melandai Karena Covid-19, BI: Kaltim Alami Deflasi di Februari 2022



Aktifitas perekonomian masyarakat di salah satu pusat perbelanjaan di Samarinda.
Aktifitas perekonomian masyarakat di salah satu pusat perbelanjaan di Samarinda.

SELASAR.CO, Samarinda - Pada Februari 2022, Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami deflasi. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim pada Februari 2022 tercatat deflasi sebesar 0,34 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 0,87 persen (mtm). Pencapaian tersebut membuat inflasi Kaltim pada bulan ini tercatat sebesar 2,35 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,88 persen (yoy) dan capaian nasional yang berada pada pada 2,06 persen (yoy). Berdasarkan kelompok pengeluarannya, deflasi pada bulan Februari 2022 utamanya bersumber dari penurunan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi.

“Permintaan masyarakat terhadap komoditas pangan relatif terbatas seiring dengan kembali meningkatnya kasus COVID-19 di Kaltim di tengah upaya Pemerintah yang konsisten menekan harga minyak goreng,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim, Ricky P Gozali, dalam siaran persnya pada Selasa, 1 Maret 2022 kemarin. 

Kelompok makanan, minuman dan tembakau tercatat mengalami deflasi sebesar 1,26 persen (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 2,24 persen (mtm). Berdasarkan komoditasnya, ikan layang, minyak goreng, dan cabai rawit merupakan komoditas utama penyumbang deflasi Kaltim bulan ini. Kedepan, monitoring terhadap pasokan komoditas pangan Kaltim perlu untuk terus dilakukan secara rutin, seiring dengan adanya risiko gangguan distribusi pasokan mengingat masih tingginya level COVID-19 di berbagai wilayah, sentra produksi di tengah adanya peningkatan level pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

“Selain kelompok makanan, kelompok transportasi turut mengalami penurunan harga seiring dengan normalisasi permintaan pasca libur akhir tahun. Kelompok transportasi tercatat mengalami deflasi sebesar 0,17 persen (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 0,73 persen (mtm). Penurunan tersebut utamanya disebabkan oleh terbatasnya permintaan pasca usainya momen libur akhir tahun di tengah kembali meningkatkan kasus COVID-19 di berbagai wilayah di Indonesia sehingga masyarakat cenderung untuk membatasi aktivitas bepergian ke luar wilayah,” jabarnya.

Koordinasi dalam kerangka Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah Kalimantan Timur terus dilakukan guna menjaga stabilitas inflasi di Kaltim. Pada bulan Februari 2022, TPID di wilayah Kaltim terus aktif dalam melakukan kegiatan pengendalian inflasi daerah melalui pelaksanaan rapat koordinasi pemantauan program kerja triwulan IV 2021 serta penyusunan peta jalan TPID Kota Samarinda tahun 2022-2024. Selain itu, TPID Provinsi Kaltim juga menyelenggarakan rapat koordinasi dalam rangka penyusunan peta jalan pengendalian inflasi 2022-2024 yang disusun bersama-sama seluruh TPID Kabupaten/Kota di wilayah Kaltim.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya