Kutai Timur

Banjir di Kutai Timur  Banjir di Kutim  Banjir di Sangatta  cuaca buruk  Hujan Deras 

Akibat Banjir, Warga Kongbeng Mengaku Dua Hari Tertahan di Sangatta



Kendaraan dari berbagai ukuran sempat menumpuk dan tidak bergerak karena banjir.
Kendaraan dari berbagai ukuran sempat menumpuk dan tidak bergerak karena banjir.

SELASAR.CO, Sangatta – Meski kondisi banjir perlahan-lahan mulai surut, namun kemacetan masih tidak bisa terhindarkan. Terutama di jalan simpang empat patung singa hingga kilometer 1, dekat terminal pintu keluar kota Sangatta. 

Di seputaran jalan tersebut, masih terlihat ratusan kendaraan dari berbagai ukuran sempat menumpuk dan tidak bergerak karena macet. Bahkan hingga Senin (21/3/2022), pukul 12.00 Wita, penumpukan kendaraan yang ingin keluar Sangatta masih belum bergerak. Termasuk kendaraan yang akan masuk Sangatta, juga belum bisa bergerak.

Salah satu warga asal Kecamatan Kongbeng, Leo yang mengaku hendak ke Samarinda, mengaku sudah dua hari tertahan di Sangatta, akibat banjir. Melihat kondisi belum terurainya kendaraan, dia mengaku belum tahu kapan bisa keluar dari Sangatta, untuk melanjutkan perjalanan ke Samarinda.

“Saya sudah dua hari di sini. Tidak bisa keluar, karena banjir dan mecat,” katanya.

Bahkan dari sekian tahun ia menetap di Kutim, kondisi banjir kali ini dinilainya paling parah selama beberapa puluh tahun. “Dari tahun 86 kami transmigrasi ke sini, kayaknya banjir kali ini yang terbilang paling parah,” ucapnya.

Sementara itu, Hamsa (33) salah satu sopir truk yang ingin menuju ke Kota Balikpapan mengaku dirinya sudah tiga hari tertahan di Sangatta akibat banjir dan longsor. “Saya sudah tiga hari tiga malam di Sanggatta ini karena banjir, saya terjebak banjir awalnya di ujung jalan jalur dua,” terangnya.

Dari pantauan media ini, kemacetan disebabkan dua hal. Pertama, karena di KM 1, banjir masih tinggi, sekitar 70 cm sehingga mobil kecil tidak bisa melintas. Meskipun tidak bisa melintas, para sopir tetap memaksakan diri masuk sekitar lokasi, dengan parkir sembarangan tempat, sehingga kendaraan besar yang seharusnya bisa menerobos banjir, ikut macet berhari-hari. 

Masalah kedua yang membuat macet, karena ujung jembatan kembar sebelah utara, tergerus air, sehingga amblas. Akibatnya, dari dua jembatan itu, hanya satu yang dapat difungsikan. Akibatnya, terjadi penumpukan kiri kanan jembatan yang tidak terurai.

Selain itu, dari pantau media untuk mengurai kemacetan akibat banjir, pihak kepolisian Satlantas Polres Kutim dibantu Dinas Perhubungan Kutim terus berupaya mengatur lalu lintas di lapangan, agar tidak menimbulkan kemacetan yang panjang.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya