Kutai Timur

Banjir di Kutai Timur Banjir di Kutim Banjir di Sangatta cuaca buruk Hujan Deras 

Akibat Banjir, Banyak Sekolah dan Perkantoran Nyaris Lumpuh



Salah satu sekolah di Kutai Timur yang terdampak banjir.
Salah satu sekolah di Kutai Timur yang terdampak banjir.

SELASAR.CO, Sangatta - Banjir yang melanda Kecamatan Sangatta Utara dan Selatan dalam beberapa hari terakhir, berdampak luas pada aktivitas masyarakat. Termasuk kegiatan di Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dan aktivitas belajar mengajar di sekolah.

Meskipun tidak ada imbauan tertulis untuk libur, namun dipastikan sebagian besar pegawai dan guru, termasuk murid-murid, tidak dapat beraktivitas. Pemerintah pun mengaku masih dapat memaklumi jika pegawai tidak masuk kantor.

“Kita tidak ada libur resmi untuk kantor. Tapi mau bagaimana, karena memang sebagian besar pegawai kita rumahnya terendam. Kalau barang-barang mereka terendam, bagaimana bisa ke kantor. Jadi kita maklumi saja kondisi ini,” jelas Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman pada wartawan.

Disebutkan, kalaupun ada pegawai rumahnya aman, namun bisa saja ikut jadi relawan membantu masyarakat terdampak, termasuk keluarga yang ikut kebanjiran. Karena itu, dengan kondisi seperti ini, maka pihaknya masih bisa memaklumi jika banyak pegawai tidak masuk kantor.

“Tapi, saya perintahkan, pegawai yang memang tidak terdampak banjir, yang memang punya kesempatan untuk kerja, agar tetap masuk kantor seperti biasa. Terutama menyelesaikan tugas-tugas yang penting untuk diselesaikan,” katanya.

Dari pantauan media ini, perkantoran selama dua hari kerja, tidak kelihatan ada aktivitas berati.  Hanya Dinas kesehatan dan Dinas Pendidikan yang kelihatan cukup banyak pegawai masuk kantor. Namun kantor-kantor lainnya, terlihat sepi, tak ada aktivitas.

Sementara itu, untuk sekolah, meskipun tidak ada edaran resmi untuk libur, namun karena sebagian sekolah dijadikan tempat penampungan, atau ada pula yang terendam banjir, sehingga kegiatan belajar mengajar juga tidak ada. 

“Sekolah kami dijadikan tempat penampungan. Makanya, kita ndak bisa sekolah. Nanti kalau air surut, masyarakat kembali ke rumahnya, baru kita sekolah kembali,” kata salah seorang guru.

Seperti diketahui, karena besarnya banjir kali ini, pemerintah telah menetapkan tanggap darurat selama 14 hari, dalam rangka penanganan dampak banjir.Dalam penanganan banjir kali ini, Pemerintah Kutim telah meminta bantuan dari Pemkab-Pemkot daerah lain, termasuk Pemprov untuk bahu-membahu membantu masyarakat.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya