Kutai Timur

Fraksi Rakyat Kutim Banjir di Kutai Timur Banjir di Kutim Banjir di Sangatta Korban Banjir Sangatta pemkab kutim 

FRK Serahkan Data Korban Banjir ke Pemkab Kutim



Fraksi Rakyat Kutim (FRK) pada tanggal 20-27 Maret 2021 mencatat sebanyak 674 unit rumah warga rusak akibat diterjang banjir.
Fraksi Rakyat Kutim (FRK) pada tanggal 20-27 Maret 2021 mencatat sebanyak 674 unit rumah warga rusak akibat diterjang banjir.

SELASAR.CO, Sangatta - Banjir yang merendam Sangatta tanggal 19-23 Maret 2022, menimbulkan banyak kerusakan fasilitas umum. Juga kerugian materi turut dialami puluhan ribu warga di dua wilayah, yakni Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan. 

Hasil pendataan daring menggunakan fitur digital Google Formulir, yang diinisiasi oleh Fraksi Rakyat Kutim (FRK) pada tanggal 20-27 Maret 2021, mencatat sebanyak 674 unit rumah warga rusak akibat diterjang banjir. 

Kerusakan tersebut terdiri dari 53,6% rusak sedang, 26,4% rusak ringan, dan 19,9% rusak berat, yang meliputi dua wilayah di antaranya Kecamatan Sangatta Utara sebanyak 492 rumah serta Sangatta Selatan 182 rumah. Berdasarkan hal tersebut, FRK bersama perwakilan masyarakat terdampak banjir menyerahkan data kepada Bupati Kutai Timur pada hari Senin (28/3/2022) pagi, pukul 09.00 Wita. 

Mariatin (37), ibu beranak tiga yang bekerja sebagai kurir itu mengungkapkan, banjir tahun ini merupakan yang terparah sejak 20 tahun terakhir. Bahkan tidak dia sangka bisa merendam rumahnya dengan ketinggian air mencapai 60 centimeter atau sepaha orang dewasa. 

"Barang-barang elektronik, karpet, dan dinding rumah banyak rusak sudah," ujarnya setelah menyerahkan data korban banjir. 

Karena tingginya air di dalam rumah Mariatin, selain menyebabkan kerugian materi berupa rumah beserta perabotannya, juga pendapatan sebagai kurir harian tidak ada sama sekali selama banjir terjadi. 

"Totalnya (kerugian) 10 juta rupiah," ungkap Mariatin, warga Kecamatan Sangatta Utara itu kepada awak media. 

Nasib yang sama dialami Muhammad Rizky Maulana (20). Seorang warga Kecamatan Sangatta Utara, yang juga menanggung rugi akibat banjir menerjang seisi rumahnya dengan ketinggian 50 centimeter atau selutut orang dewasa. Taksiran kerugiannya mencapai Rp5 juta. 

Tak hanya itu, dia bahkan tak menerima bantuan makanan siap saji dan sembako dari pemerintah melalui dinas terkait, ketika banjir terjadi maupun setelah air berangsur menurun. "Semoga saja ada bantuan (dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur) buat masyarakat," harapnya. 

Kedua warga tersebut turut terlibat mengikuti pendataan daring korban banjir Sangatta, yang diupayakan oleh FRK. Hal itu disampaikan oleh Humas FRK untuk korban banjir, Nur Aziza Aprilia. Data tersebut merupakan stimulus kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. 

"Karena kita belum mengetahui secara pasti berapa banyak korban, dan kerugian yang dialami oleh warga," imbuhnya.

Di samping itu, Aziza menyayangkan ketidakhadiran Bupati saat penyerahan data dilakukan bersama masyarakat. Padahal surat permohonan audiensi telah dilayangkan pada hari Jumat (25/3/2022) lalu, untuk pertemuan hari ini.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya