Kutai Timur

Distanak kutim Rabies Vaksin Rabies Vaksin Kucing Vaksin Kera Vaksin Anjing Vaksin Rabies untuk Anjing 

Hindari Penularan Rabies Pada Manusia, Distanak Kutim Vaksin Kucing, Anjing dan Kera



Distanak Kutim mengadakan vaksinasi rabies massal terhadap anjing, kucing dan kera peliharaan.
Distanak Kutim mengadakan vaksinasi rabies massal terhadap anjing, kucing dan kera peliharaan.

SELASAR.CO, Sangatta - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai timur (Kutim) kembali mengadakan vaksinasi rabies massal terhadap anjing, kucing dan kera peliharaan.

Menurut keterangan kepala Dinas Pertanian Kutim drh. Dyah Ratnaningrum didampingi drh. Cut Meutia, vaksinasi dilakukan lantaran penyakit rabies dapat menular pada manusia (Zoonosis). Meskipun saat ini belum ada penyakit rabies terindikasi di Kutim, namun pihaknya tetap melakukan vaksin rutin tahunan.

“Tahun ini kami lakukan vaksinasi 1000 dosis. Vaksin dilakukan pada anjing, kucing dan kera. Vaksin terutama dilakukan di Sangatta Utara, Selatan dan UPTD di 18 kecamatan,” katanya.

Meskipun telah disiapkan 1000 dosis, namun itu dinilai masih kurang lantaran masih banyak permintaan. Vaksinasi ini dilakukan tiap tahun, dengan anggaran dari pemerintah pusat. karena anggaran dari pusat, maka vaksin nya pun dilakukan gratis.

Disebutkan, vaksin perlu dilakukan rutin untuk mencegah terjadinya penyakit rabies pada hewan, yang bisa menular pada manusia. Dimana, jika manusia tertular, maka akan bersifat seperti anjing gila.

“Vaksinnya hanya bertahan setahun, makanya tiap tahun dilakukan,” imbuhnya.

Terkait adanya kematian anjing atau hewan peliharaan yang mati setelah dilakukan vaksinasi, Meutia menyebut didalam tubuh hewan itu memang sudah ada penyakit.

“Saat dilakukan vaksin itu, sebenarnya yang dimasukkan dalam tubuh hewan itu virus. Kalau sudah ada penyakit, tidak akan mampu mematikan virus yang sudah ada dalam tubuh hewan, sehingga hewannya mati. Makanya, sebelum dilakukan vaksin, maka harus diperiksa terlebih dahulu, kalau suhu tubuh hewan mencapai 39 derajat celcius, maka tidak boleh divaksin. Karena kalau divaksin, bisa mati,” katanya. (ADV/ Kominfo)

Penulis: Bonar
Editor: Yoghy Irfan

Berita Lainnya