Kutai Timur
Distanak Kutim Agro Wisata Desa Bumi Rapak  Agro Wisata di Desa Bumi Rapak Agro Wisata 
Distanak Kutim Bangun Agro Wisata Desa Bumi Rapak
SELASAR.CO, Sangatta -Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) nampaknya sangat serius membangun Agro Wisata di Desa Bumi Rapak, Kecamatan Kaubun. Bahkan, dalam pembangunan agro wisata diatas pesawahan seluas 80 hektare itu, nantinya juga akan melibatkan beberapa pihak, sehingga diharapkan bisa rampung di akhir Desember 2023 ini.
“Agro wisata yang akan dibangun di Bumi Rapak, selain Dinas Pertanian, di sana juga akan dibantu PT GAM, termasuk Desa dan dinas terkit lainnya. Dinas Pertanian tahun ini akan membangun jalan Usaha Tani senilai Rp3,5 miliar, sementata fasilitas pendukung berupan Saung Tani, sebanyak 20 unit, akan dibangun PT Gam. Selain Dinas Pertanian, Jalan Usaha Tani di lokasi itu juga ada dibangun Desa Bumi Rapak,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kutim drh Dyah Ratnaningrum
Diakui, di lokasi memang sudah ada pekerjaan, terutama jalan usaha tani sepanjang 150 meter. Namun desain utuh dari lokasi ini masih sementara disempurnakan. Termasuk jalan usaha tani yang akan dibangun, dengan nilai sekitar Rp3,5 miliar, masih dalam proses lelang. Diharapkan Maret ini sudah lelang, Agustus pekerjaan sudah selesai. Sedangkan tanaman repogia, saat ini sudah diserahkan PT Gam ke UPT Pertanian di Kaubun, sudah siap ditanam, setelah pekerjaan fisik selesai Agustus.
“kalau proyek selesai, maka saat itu akan kami tanam bunga Repogia. BUnga ini merupakan bungah yang disenangi serangga, karena bunganya harum dan bagus, sehingga diharapkan serangga pengganggu tanaman padi di sekitarnya akan tertaris ke sana, sehingga padi tidak terganggu,” jelas Dyah.
Berita Terkait
Dijelaskan, jika agro wisata 80 hektare ini merupakan usulan kelompok tani, dan disetujui Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Kemudian digarap Dinas Pertanian. JIka nanti berhasil, maka Dinas Pertanian akan mengembangkannya. Sebab potensi lahan sawah di lokasi itu sekitar 300 hektare. Namun untuk sementara, untuk agro wisata, masih tetap focus pada sawah seluas 80 hektare.
“Harapan kami, pada Sabtu - Minggu, kelompok tani akan mengadakan berbagai even, termasuk wisata kuliner, wisata anak-anak. Karena itu disiapkan berbagai fasilitas di sana, bahkan ada aula pertemuan, untuk mendukung kegiatan tersebut. Even saat pengolahan sawah juga bisa jadi pembelajaran bagi anak seperti saat menanam padi, panen padi, sehingga menjadi menarik bagi pelajar, terutama bagi mereka yang belum pernah lihat cara menanam padi atau panen." terangnya.
Penulis: Bonar
Editor: Awan