Kutai Kartanegara

orang hilang pencarian orang hilang Basarnas Orang Tersesat Tersesat di Hutan  Tersesat di Hutan Kalimantan Hutan Kalimantan 

Kejadian Mistis Warnai Pencarian Orang Hilang di Muara Kaman



Basarnas melakukan briefing sebelum melakukan pencarian orang hilang.
Basarnas melakukan briefing sebelum melakukan pencarian orang hilang.

SELASAR.CO, Tenggarong - Pencarian hari ke-5 terhadap pekebun bernama Ilyas alias Makpong (60) yang hilang di kawasan hutan Desa Puan Cepak, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara (Kukar), pada Kamis (28/72022) lalu terpaksa ditunda. Hal itu disebabkan adanya kendala yang dihadapi oleh tim SAR gabungan saat melakukan pencarian di lokasi hilangnya Makpong. 

Camat Muara Kaman, Berliang, mengatakan, selain kendala hujan, terdapat juga hal-hal lain yang menyebabkan pencarian Makpong ditunda. Yakni, adanya hal-hal mistis yang dirasakan saat melakukan pencarian di hutan.

"Kami sudah mengalami hal-hal tidak sewajarnya, bahasanya (mengalami kejadian) di luar dari nalar, ada hal-hal mistis," ujar Berliang.

Selama tiga hari melakukan pencarian, tim SAR gabungan merasakan keanehan. Mulai dari suara seperti bisikan ada yang memanggil dan juga suara kayu yang dipukul di dalam hutan tersebut. Namun, setelah dicari tidak ditemukan sesuatu. Bahkan, saat mau melakukan pencarian, Berliang merasakan seperti sedang melamun.

"Kita mau melangkah untuk pencarian, tapi tiba-tiba berubah kayak orang melamun kita semua dan saya pun merasakan," ungkap Berliang.

"Kita ini sering kali mendapatkan bisikan, seperti memberi tahu keberadaan Makpong di area hutan tersebut. Kemudian ada suara orang tua seperti suara mukul-mukul (kayu), tapi berpindah-pindah," tambahnya.

Namun, di lokasi pencarian tim SAR gabungan telah mememukan puntung rokok yang diduga milik Makpong. Kemudian tim juga menemukan jebakan burung milik Makpong. Ditemukan pula bekas tanaman liar yang mengandung air, yang diduga tanaman tersebut dimanfaatkan Makpong saat kehausan di hutan.

"Jadi ada bekas rokok, kemudian bekas rawai (jebakan burung) itu," sebut Berliang.

Merasa mengalami kejadian aneh, tim SAR gabungan pun memutuskan untuk menunda pencarian dan menunggu ritual dari Kepala Adat Desa Puan Cepak.

"Rencananya kita mau ritual adat, tapi belum dilaksanakan karena masih menunggu kepala adat Desa Puan Cepak," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, delapan orang warga Desa Puan Cepak, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara (Kukar) dikabarkan hilang, pada Kamis (28/7/2022).

Kronologi kejadian tersebut bermula pada saat salah satu seorang warga bernama Rinda kehilangan suaminya bernama Makpong di area perkebunan di kawasan Desa Puan Cepak, Muara Kaman.

"Ketika sedang berkebun, sekira pukul 11.00 Wita, Rinda sudah tidak melihat suaminya lagi di sekitar kebun," ujar Kasi Operasi Basarnas Kalimantan Timur (Kaltim), Basri.

Diperkirakan korban telah tersesat di dalam hutan. Bahkan, hingga pukul 16.00 Wita, korban tak kunjung kembali ke pondok. Merasa khawatir akan terjadi sesuatu, Rinda pun menghubungi kerabatnya dan meminta bantuan untuk mencari keberadaan suaminya yang sedang tersesat di hutan tersebut.

"Rinda (istri) yang panik menghubungi kerabat, bahwasanya suaminya hilang di hutan," terang Basri.

Pada malam harinya, sekira pukul 21.00 Wita, rombongan kerabat yang berjumlah 10 orang pun tiba di pondok kebun tersebut. Sebanyak tujuh orang masuk ke dalam hutan untuk melakukan pencarian dan tiga orang lainnya menunggu di pondok. Namun, menjelang waktu dini hari komunikasi mereka terputus dan tujuh orang tersebut juga sempat hilang di dalam hutan.

"Sampai dengan pukul 01.00 dini hari, semua komunikasi terputus," jelas Basri.

Sementara itu, Kapolsek Muara Kaman, Iptu Hari Supranoto, mengatakan, tujuh orang yang melakukan pencarian terhadap pekebun yang sempat hilang di dalam hutan tersebut sudah ditemukan dan tinggal menunggu jemputan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar. Sedangkan korban pertama yang hilang hingga kini belum ditemukan. Ia pun belum bisa memberikan informasi secara detail terkait lokasi ditemukannya tujuh orang tersebut.

"Belum bisa secara detail (lokasinya), karena sinyal hilang-hilang. Anggota menyampaikan saja (sudah ketemu)," kata Hari.

Kini, tim unit siaga SAR Samarinda masih melakukan pencarian terhadap satu korban tersebut, dibantu Polsek Muara Kaman, BPBD Kukar dan juga para relawan lain.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya