Ragam

Mitigasi Bencana  Hutan Kota Balikpapan Bulan Pengurangan Risiko Bencana pemprov kaltim 

Bentuk Mitigasi Bencana, 770 Bibit Pohon di Area Hutan Kota Balikpapan



Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi.
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi.

SELASAR.CO, Balikpapan - Semakin meluasnya pembukaan lahan untuk berbagai kebutuhan, berdampak pada semakin berkurangnya jumlah area hijau di Kalimantan Timur (Kaltim). Semakin berkurangnya area hijau ini pun akhirnya kembali berdampak pada manusia dengan munculnya bencana alam mulai dari banjir hingga longsor. Untuk itu diperlukan langkah konkret dalam menambah jumlah area hijau di Kaltim.

Hal ini pula lah yang menjadi salah satu dasar pelaksanaan penanaman sebanyak 770 bibit pohon di atas lahan hutan kota Komplek Perumahan Daksa Sepinggan Balikpapan. Penanaman pohon tersebut juga menjadi salah satu rangkaian acara dalam Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Tahun 2022 di Kalimantan Timur (Kaltim).

Penanaman ratusan bibit pohon ini sebagai upaya penghijauan kota dan mitigasi bencana. Demi mengurangi potensi bencana alam yang sering terjadi, terutama banjir dan longsor.

Angka 770 pohon sengaja dipilih oleh panitia penyelenggara untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke 77 tahun Republik Indonesia.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto dalam arahan dan sambutannya menyampaikan, Indonesia akan memasuki kondisi cuaca ekstrem pada periode Oktober 2022 hingga Januari 2023. Sementara, daya dukung lingkungan terhadap kondisi perubahan alam sudah semakin berkurang karena aktivitas manusia.

Sehingga diperlukan upaya-upaya perawatan dan perhatian pada lingkungan. Salah satunya dengan penghijauan di kawasan perkotaan.

"Ingat kita punya kewajiban mewariskan alam kepada generasi penerus. Jangan sampai dimasa yang akan datang bencana semakin banyak karena kerusakan alam," tegas Letjen TNI Suharyanto dalam kegiatan Penaman dan Pengukuhan Forum Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Kaltim, di Perumahan Daksa Balikpapan, Jumat (14/10/2022).

Dalam kesempatan itu, Suharyanto juga menegaskan, penanaman pohon seperti ini bukan kegiatan seremonial semata. Namun, menjadi bentuk kesadaran pentingnya menjaga kondisi alam sebagai bentuk kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Berkumpulnya para aktivis, pegiat dan pelaksana penanggulangan kebencanaan dalam rangkaian agenda PRB 2022 ini, juga ditekankan Suharyanto sebagai ajang koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se Indonesia.

"Seluruh BPBD yang hadir harus saling bertukar pikiran terkait pengalaman penanggulangan bencana di daerah masing-masing. Harus sinergi dan solid, walau secara struktrual BPBD tidak di bawah BNPB, tapi secara operasional kerja kita sama, yaitu mengurangi risiko bencana," terangnya.

Senada Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi mengatakan, kesadaran tinggi pengurangan risiko bencana ini tidak hanya diberikan di kalangan pegiat kebencanaan. Tapi, juga kepada kalangan swasta dan masyarakat umum.

"Di Kaltim ini, IUP (Izin Usaha Pertambangan) ratusan. Tapi dengan memperhatikan AMDAL insha Allah kondisi Kaltim bisa aman dan terhindar dari bencana," kata orang nomor dua di Benua Etam ini.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BNPB yang telah memilih Provinsi Kaltim sebagai tuan rumah penyelenggaraan PRB 2022.

Kegiatan itu juga diisi dengan Pengukuhan Forum Pengurangan Risiko Bencana se Provinsi Kaltim, yang dikukuhkan secara simbolis oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto kepada Sekjen Forum PRB Kaltim, Nanang Sulaiman.

Lalu diakhiri dengan penanaman bibit pohon bersama dan peninjauan pengolahan sampah organik.
Hadir dalam giat tersebut, Kepala Staf Kodam (Kasdam) VI/Mulawarman Brigjen TNI Ibnu Bintang Setiawan, Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal, Kepala Dinkes Kaltim dr Jaya Mualimin, Komisi VIII DPR RI, Danlanud Dhomber Balikpapan, dan Perwakilan Kedutaan Australia.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya