Ragam

Literasi Digital Diskominfo) Kaltim Pemprov Kaltim Penyuluh Pertanian BPPSDMP Kaltim 

Kadiskominfo Kaltim M Faisal Didaulat Jadi Pemateri Pelatihan Multimedia untuk Penyuluh Pertanian



Muhammad Faisal saat membuka pelatihan Multimedia Tingkat Dasar Bagi Penyuluh Pertanian Kabupaten Kutai Barat (Kubar) pada Kamis 10 November 2022 lalu.
Muhammad Faisal saat membuka pelatihan Multimedia Tingkat Dasar Bagi Penyuluh Pertanian Kabupaten Kutai Barat (Kubar) pada Kamis 10 November 2022 lalu.

SELASAR.CO, Samarinda - Literasi digital pada ASN di Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini sangat dibutuhkan di era digital seperti saat ini. Hal ini pula yang disinggung Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal saat membuka pelatihan Multimedia Tingkat Dasar Bagi Penyuluh Pertanian Kabupaten Kutai Barat (Kubar) pada Kamis 10 November 2022 lalu.

Dalam pelatihan yang digelar oleh UPTD Balai Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ini, Faisal juga didaulat menjadi salah satu pemateri.

Selain itu ia juga menyinggung soal kompetensi literasi data. Yakni mengetahui potensi data yang melimpah dan penggunaan big data dalam pengambilan kebijakan yang tepat sasaran dan pelayanan publik yang berkualitas.

Faisal menilai, kompetensi literasi data saat ini masih kurang. Pemanfaatan literasi data hanya sebatas pada penyimpanan. Baik melalui hardisk, flashdisk, mau pun data server. Namun simpanan data itu, kurang dimanfaatkan sebagai basis pengambilan kebijakan.

“Terkait pertanian misalnya, BMKG itu punya data curah hujan dari Januari sampai Desember dalam tiga atau lima tahun terakhir. Kawan - kawan di pertanian bisa mengecek data statistik tiga tahun terakhir di bulan November. Apakah di bulan November ini banyak hari curah hujan atau tidak? Jadi bisa diperkirakan. Bukan berdasarkan perasaan atau insting,” terang Faisal.

Lebih lanjut, pemanfaatan data pertanian juga bisa digunakan untuk mengetahui berapa jumlah petani dan areal lahan di setiap kecamatan. Pengumpulan data itu harus diakumulasi dalam satu dashboard. Sehingga ketika pimpinan daerah membutuhkan informasi tersebut, data sudah tersedia.

“Semua butuh proses. Tapi minimal dua kompetensi tentang literasi data dan teknologi harus dikuasai. Untuk membentuk yang disebut dengan digital leadership,” pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya