Utama
Labkesda Samarinda UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Samarinda Alat Rapid Test Tes Cepat Molekuler dinkes samarinda 
Labkesda Samarinda Latih Analis Puskesmas Gunakan Alat Rapid dan TCM-TB
SELASAR.CO, Samarinda - Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda melalui UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Samarinda, menggelar sosialisasi alat Rapid Test program penyakit tidak menular dan menular, pada hari ini Kamis (9/3/2023).
Sosialisasi yang digelar di Ruang Pertemuan Lt.3 Labkesda Kota Samarinda, Jalan Pelita ini dihadiri perwakilan Puskesmas se-kota Samarinda.
Kepala Labkesda Samarinda, Kamil mengatakan bahwa alat rapid test yang disosialisasikan pada hari ini adalah alat yang nantinya akan digunakan oleh tenaga kesehatan di puskesmas.
“Alat Rapid ini nantinya terdiri beberapa jenis. Ada Rapid TB (tuberculosis), HIV, hepatitis dan lain sebagainya,” ucap Kamil.
Berita Terkait
- Samarinda Sosialisasikan Integrasi Layanan Primer (ILP), Wujudkan Pelayanan Kesehatan Terpadu dari Bayi hingga Lansia
- Peringatan Maulid Nabi, Plt. Kepala DPPKB Samarinda Ajak Perkokoh Ketahanan Keluarga
- dr. Jaya Pastikan Efektivitas SOTK, Pimpin Rapat Koordinasi di Dinas Kesehatan Kaltim
- Live Streaming STV
Usai pelatihan ini alat Rapid ini akan didistribusikan ke puskesmas-puskesmas di Samarinda, untuk nantinya dipergunakan analis sebagai upaya pelacakan awal penyakit menular dan tidak menular tersebut.
“Untuk tahun ini distribusi reagen akan dipusatkan di Labkesda Kota Samarinda. Jadi para analis puskesmas dapat mengambil reagen tersebut ke Labkesda Samarinda. Hal ini bertujuan agar proses pendistribusian bisa lebih cepat, sehingga penanganan dan pemeriksaan Rapid Test tersebut bisa sesegera mungkin bisa digunakan,” ungkapnya.
Sehari sebelumnya, Labkesda Samarinda juga telah melaksanakan pelatihan penggunaan Mesin Tes Cepat Molekuler untuk TBC (TCM-TB). Pada tahun ini rencananya akan ada pengadaan 10 alat TCM baru, yang nantinya akan diperuntukan untuk puskesmas seluruh Samarinda.
Sebagai informasi, untuk mendiagnosis TB paru, spesimen yang digunakan pada pemeriksaan TCM adalah dahak, baik yang didapat dengan berdahak langsung ataupun dengan diinduksi. Namun pada anak-anak dapat juga digunakan spesimen bilasan lambung ataupun feses. Sedangkan untuk TB ekstra paru, menggunakan spesimen sesuai dengan lokasi infeksi, yang akan ditentukan oleh dokter yang merawat.
“Ada beberapa puskesmas yang kemarin mengikuti pelatihan untuk TCM yang baru ini, yaitu Puskesmas Juanda, Puskesmas Karang Asam, Puskesmas Samarinda Kota, Rumah Sakit Dirgahayu, dan Rumah Sakit SMC,” paparnya.
Selain melakukan ditempatkan di puskesmas-puskesmas, mesin TCM ini juga akan ditempatkan pada mobile TCM. Mobile TCM ini nantinya akan diperuntukan untuk menjangkau pasien-pasien yang melakukan pemeriksaan di puskesmas yang belum memiliki TCM.
“Saya berharap dengan adanya alat ini dapat membantu tenaga laboratorium di Puskesmas dapat bekerja lebih baik dan cepat. Sehingga program-program terutama yang berhubungan dengan laboratorium itu bisa sesegera mungkin terlaksana. Karena sekarang untuk beberapa penyakit itu harus berbasis laboratorium. Kalau pemeriksaannya bisa cepat, diharapkan penyembuhan penyakit dapat dengan cepat diatasi,” pungkasnya.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan