Utama
Sapi dari Jawa   Penyakit LSD Penyakit Mulut dan Kuku  Lumpy Skin Disease Penyakit Hewan Ternak 
Pemerintah Setop Sementara Pengiriman Sapi dari Jawa ke Kaltim Akibat Penyakit LSD
SELASAR.CO, Samarinda - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah menyetop sementara pengiriman sapi dari Pulau Jawa setelah ditemukan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan ternak. LSD merupakan penyakit yang lebih berbahaya dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), karena selain menimbulkan kerugian secara ekonomi, daging ternak yang terserang LSD juga tidak layak untuk dikonsumsi.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim, Fahmi Himawan, menjelaskan bahwa pihaknya telah memiliki surat Nomor Kontrol Veteriner (NKV) untuk mengontrol daging produk hasil ternak ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal). Kaltim mendatangkan sapi dari luar Kaltim dari NTB untuk sapi bibit, kemudian sapi potong dari NTT dan Sulawesi.
Fahmi menyatakan bahwa kondisi peternakan di Kaltim mengalami dinamika yang berkembang, dikarenakan memang sebagaimana diketahui peternakan tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan. Masyarakat Kaltim membutuhkan asupan protein yang ASUH, seperti daging merah dari sapi, kerbau, kambing, serta daging putih dari unggas beserta telur.
"Kita sangat butuh yang namanya daging, baik itu daging merah dari sapi, kerbau, kambing dan sebagainya maupun daging putih dari unggas beserta telur," ujar Fahmi pada Jumat (31/3/2023).
Berita Terkait
Namun, sementara ini tidak izinkan sapi dari Jawa masuk ke Kaltim karena penyakit LSD sudah masuk ke Sumatera dan Jawa termasuk Jatim. Oleh karena itu, pemerintah perlu hati-hati dalam mendapatkan sumber sapi yang masuk ke Kaltim.
"Populasi besar ada di NTT, NTB, Bali dan sebagainya, paling banyak masuk sapi potong yang dari NTT. Selain itu, NTT ini jalurnya masih zonanya hijau dan sangat ketat. Dengan adanya PMK memang menjadi kehati-hatian untuk mendapatkan sumber dari mana sapi itu masuk," jelas Fahmi.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan