Kutai Kartanegara

Kemenag Kukar  Program Dai Masuk Desa  Dai Masuk Desa Diskominfo Kukar 

Pemkab Berencana Jalin Kerjasama Dengan Kemenag Kukar Jalankan Program Dai Masuk Desa



Bupati Kukar, Edi Damansyah.
Bupati Kukar, Edi Damansyah.

SELASAR.CO, Tenggarong - Program Dai Masuk Desa yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) diyakini dapat mengatasi minimnya tenaga pendidik di dalam bidang keagamaan.

Program Dai Masuk Desa ini juga menjadi upaya pemerintah untuk memaksimalkan program dedikasi, Satu Hafiz Satu Desa. Nantinya, hafiz atau hafizah yang telah lulus dari program Satu Hafiz Satu Desa bisa direkrut sebagai tenaga pendidik di bidang agama, guna memenuhi kekurangan guru.

Sistem perekrutan bisa dilakukan oleh sekolah dengan kebijakan guru honor melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), baik dari pusat maupun kabupaten. Untuk menjalankan rencana ini, Pemkab Kukar berencana menjalin kerjasama dengan Kementerian Agama (Kemeneg) Kabupaten Kukar.

“Ini sebagai salah satu solusi jangka pendek dalam pemenuhan tenaga guru agama," ujar Bupati Kukar, Edi Damansyah.

Apabila perjanjian kerjasama itu telah disepakati, maka hafiz atau hafizah akan diberikan pelatihan dan pembinaan untuk mempelajari kurikulum pendidikan yang ada di sekolah, supaya bisa maksimal dalam memberikan pelajaran kepada murid atau pelajar.

“Untuk itu saya minta ini bisa diambil langkah yang cepat. Jangan sampai terlalu lama, karena memang dengan kondisi terbatasnya jumlah guru ini tentu berpengaruh dalam kemajuan sektor pendidikan,” sebutnya.

Ia pun menilai, bahwa ketersediaan guru agama di beberapa desa di Kukar masih kurang. Hal tersebut diketahuinya usai mengunjungi sejumlah sekolah di desa-desa. Dalam kunjungannya di beberapa sekolah tersebut, Edi mendapati adanya beberapa guru mata pelajaran yang merangkap pekerjaan untuk menjadi guru agama.

“Untuk itu Pemkab Kukar menyampaikan opsi kerjasama dalam pemenuhan kebutuhan guru agama ini,” pungkasnya.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya