Kutai Timur

Dishub Kutim Pelabuhan Kudungga Sangatta Pelabuhan Kudungga LPSE Kutim 

Proyek MY Pelabuhan di Dishub Kutim Sudah Masuk Tahap Lelang



Kepala Dinas Perhubungan Kutai Timur, Joko Suripto.
Kepala Dinas Perhubungan Kutai Timur, Joko Suripto.

SELASAR.CO, Sangatta - Dinas Perhubungan (Dishub) telah menyiapkan anggaran sebesar Rp. 115 miliar untuk melanjutkan pembangunan Pelabuhan Kudungga di Sangatta. Pembangunan ini telah masuk dalam skema tahun jamak atau Multi Years (MY) dan saat ini sudah dalam tahap lelang serta telah dipublikasikan di Lembaga Penyediaan Secara Elektronik (LPSE) Pemerintah Kutai Timur.

"Pemerintah telah menyediakan anggaran sebesar Rp115 miliar untuk melanjutkan pembangunan Pelabuhan Kudungga, Sangatta Utara. Proses lelang sudah berjalan dan telah dipublikasikan di LPSE. Proyek ini terdiri dari tiga sub kegiatan, meliputi pembangunan causeway, pembangunan gedung sisi darat, serta reklamasi. Meskipun terbagi menjadi tiga sub kegiatan, lelang ini tetap satu paket," ungkap Kepala Dinas Perhubungan Kutim, Joko Suripto, kepada wartawan pada Senin (13/8).

Proyek ini adalah proyek tahun jamak, sehingga pengerjaannya akan berlangsung hingga akhir tahun 2024 sesuai dengan masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati. Karena merupakan proyek tahun jamak, anggaran tidak diberikan secara menyeluruh. Namun, terdapat alokasi dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun ini, APBD perubahan tahun ini, dan APBD tahun depan.

Meskipun tersisa waktu sekitar satu tahun, Joko tetap yakin bahwa pekerjaan akan berjalan sesuai dengan harapan dan dapat selesai tepat waktu. "Kami tetap optimis bahwa proyek ini akan selesai sesuai dengan jadwal," harapnya.

Jika proyek tahun depan selesai tepat waktu, diharapkan pelabuhan dapat beroperasi tahun berikutnya. Saat ini, pembangunan jalan menuju pelabuhan juga sedang dilakukan. Pembangunan jalan ini menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dan merupakan bagian dari proyek tahun jamak yang dilakukan oleh pemerintah pusat.

"Untuk pembangunan jalan menggunakan dana CSR, sudah berjalan. Sedangkan pembangunan jalan yang akan menjadi bagian dari akses menuju pelabuhan juga akan dilakukan tahun ini hingga tahun depan karena merupakan proyek tahun jamak," ungkapnya.

Terkait dengan rencana untuk melakukan review terhadap pelabuhan yang telah dibangun sepuluh tahun yang lalu, Joko mengatakan bahwa review tersebut telah dilakukan sehingga pembangunan dapat dilanjutkan. Review tersebut dilakukan karena selama hampir sepuluh tahun proyek ini tidak berjalan, dan dilakukan untuk memastikan kondisi terutama terhadap abrasi.

"Jadi reviewnya sudah dilakukan, oleh karena itu kita dapat melanjutkan pembangunan ini," jelasnya.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya