Kutai Kartanegara

Prokom Kukar Jaringan Irigasi Irigasi Pertanian Petani di Kukar 

69 Kilometer Jaringan Irigasi Dibangun Untuk Tingkatkan Produksi Pertanian di Kukar



Ilustrasi saluran irigasi pertanian.
Ilustrasi saluran irigasi pertanian.

SELASAR.CO, Tenggarong - Dalam rangka untuk menunjang sektor pertanian di daerah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) terus melakukan pembangunan sistem irigasi pada tahun 2023 ini. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan air tetap ada di wilayah yang menjadi lokasi titik pertanian.

Hal itu juga telah tertuang di dalam rencana strategis (Renstra) yang disusun dan juga masuk dama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026. Dengan target 69 kilometer panjang saluran irigasi yang dibangun dan direhabilitasi, khususnya di 5 kawasan pembangunan pertanian di Kukar.

Pada tahun 2023 ini, sepanjang 11 kilometer jaringan irigasi yang dibangun dan direhabilitasi. Dengan total anggaran yang disiapkan sebesar Rp17 miliar. Sementara pada tahun 2022 lalu, Distanak Kukar tengah membangun dan merehabilitasi sepanjang 17 kilometer irigasi, dengan target sepanjang 14,6 kilometer. 17 kilometer irigasi yang dibangun dan direhabilitasi itu menyerap anggaran senilai Rp12 miliar.

"Tahun ini karena keterbatasan anggaran, hanya 11 kilometer yang seharusnya target kami 20 kilometer. Tapi target kekurangan akan kami kejar di tahun 2024," ujar Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasaran (Sapras) Distanak Kukar, Muhammad Rifani.

Jaringan irigasi yang dibangun oleh Distanak Kukar ini menyasar kepada irigasi tersier. Sedangkan jaringan irigasi yang sekunder dan menengah dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kukar.

Saluran irigasi yang dibangun ini akan saling menyambung dengan masing-masing 5 kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan pertanian di Kukar. Pertama, kawasan pertanian yang ada di Kecamatan Sebulu-Muara Kaman yang meliputi Desa Sumber Sari, Manunggal Jaya, Cipari Makmur, Sidomukti, Panca Jaya dan Bunga Jadi. Luas lahan pertanian yang ada di kawasan tersebut mencapai 1.520 hektare.

Kedua, Kecamatan Tenggarong-Loa Kulu yang meliputi Kelurahan Bukit Biru, Jahab, Desa Jembayan, Sumber Sari, Sepakat, Ponoragan dan Rempanga. Luas lahan pertanian yang ada di kawasan ini mencapai 1.216 hektare.

Ketiga, Kecamatan Marangkayu yang meliputi Desa Santan Ulu, Semangko dan Sebuntal. Luas lahan kawasan pertanian yang ada di Marangkayu ini mencapai 1.082 hektare.

Keempat, Tenggarong Seberang I yang meliputi Desa Bangun Rejo, Karang Tinggal, Manunggal Jaya, Bukit Raya, Loa Lepu, Teluk Dalam, Loa Uling dan Embalut. Luas lahan yang ada di kawasan ini mencapai 1.650 hektare.

Terakhir, kawasan Tenggarong Seberang II yang meliputi Desa Kertabuana, Buana Jaya, Bukit Pariaman, Sukamaju dan Separi. Kawasan Tenggarong II ini memiliki luas lahan pertanian sekitar 2.160 hektare.

"Kawasan itu dengan luas hamparan diatas 1.000 hektare. Jadi lima kawasan itu luasnya 8.000 hektare lebih," ungkap Rifani.

Saluran irigasi yang dibangun di masing-masing lima kawasan ini pun diharapkan dapat dirawat oleh para gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang merasakan manfaatnya. Mereka diharapakan dapat merawat jaringan irigasi itu secara swadaya.

"(Pembangunan irigasi) ini dalam rangka peningkatan produksi. Pada dasarnya sebagian besar sawah itu kan tadah hujan, jadi kita mau atur airnya supaya kebutuhan air baju terhadap pertanian padi sawah bisa terpenuhi," pungkasnya.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya