Ragam

SDM Kaltim IKN Nusantara Pembangunan IKN  Ibu Kota Nusantara Universitas Indonesia Emir Moeis 

Jangan Hanya Jadi Penonton, SDM Kaltim Harus Siap untuk IKN Nusantara



Emir Moeis, Politikus dan Penggiat Pendidikan.
Emir Moeis, Politikus dan Penggiat Pendidikan.

SELASAR.CO, Samarinda - Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan segera dibangun di Kalimantan Timur (Kaltim). Masyarakat Kaltim tidak boleh hanya menjadi penonton, melainkan harus berperan aktif dalam pembangunan IKN. Oleh karena itu, Kaltim harus segera mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, kompetitif dan berdaya saing.

“Zaman sekarang ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat. Dalam hitungan bulan saja, teknologi ponsel sudah berubah-ubah. Kalau kita tidak mengikuti perkembangan itu, kita akan ketinggalan. Jadi tantangan terbesar di Kaltim adalah menciptakan manusia-manusia yang unggul,” ujar Emir Moeis, Politikus dan Penggiat Pendidikan, saat memberikan kuliah umum dengan tema Pentingnya Pengembangan Sumber Daya Manusia Unggul dan Kesetaraan di Beberapa Aspek dalam Mendukung Provinsi Kalimantan Timur sebagai Episentrum Pertumbuhan Baru IKN Nusantara, di Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda, Senin (30/10).

Menurut Emir, Kaltim memiliki potensi besar untuk menjadi pilar atau fondasi IKN Nusantara dengan sumber daya alam yang melimpah. Namun, hal itu harus didukung oleh peningkatan kualitas SDM. Emir berharap Unmul bisa menjadi perguruan tinggi yang lebih baik lagi dan bahkan bisa mengalahkan perguruan tinggi ternama di Pulau Jawa seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, UGM, dan lain-lain.

Sebab, Unmul berlokasi dekat dengan IKN Nusantara. Emir menekankan pentingnya pendidikan sebagai salah satu aspek yang menentukan ketersediaan SDM yang siap menghadapi tantangan dunia baru dan budaya baru yang akan muncul seiring dengan pembangunan IKN Nusantara. Pendidikan dan pengajaran akan membentuk peradaban. Melalui sekolah, siswa akan mendapatkan ilmu dan keterampilan yang dibutuhkan.

Emir mengatakan perhatian terhadap pendidikan harus dimulai sejak dini. Oleh karena itu, dibutuhkan sekolah-sekolah yang bermutu baik dari segi infrastruktur maupun tenaga pengajar (guru dan dosen). Sekolah-sekolah tersebut harus tersebar di seluruh kabupaten/kota di Kaltim.

“Baru-baru ini saya mengunjungi sekolah dasar di Sepaku. Di sana hanya ada 1 guru bahasa Inggris di kecamatan. Komputer hanya ada 2. Padahal di Jakarta ada SD yang dwibahasa. Wah! bagaimana ini? bagaimana nanti anak-anak di Sepaku bisa bersosialisasi dengan anak-anak di IKN,” kata Emir.

Emir yang juga mantan dosen teknik di Universitas Indonesia selama 29 tahun itu mengungkapkan kekhawatirannya agar anak-anak di Kaltim tidak merasa minder nantinya.

“Oleh karena itu saya sampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar membangun sekolah-sekolah unggulan di Sepaku dan daerah lain di Kaltim. Tidak terlalu mahal kok membangun sekolah berkualitas. Mulai dari membangun SD unggulan dulu saja. Tapi harus setara dengan SD unggulan di Jakarta, misalnya Al Azhar,” tutur Emir.

Emir juga menyentuh tentang teknologi digital yang membawa perubahan ke berbagai bidang ilmu lainnya. Ia juga membahas tentang bagaimana hadirnya artificial intel Emir juga menyampaikan kebanggaannya terhadap Kaltim yang heterogen. Ada orang Dayak, Melayu, kemudian datang Bugis dan suku-suku lain. Itu menjadi kekuatan Kaltim. Sebagai orang asli dari Samarinda, Emir mengatakan Selain masalah kualitas pendidikan, infrastruktur sekolah dan kesiapan membangun SDM unggul, Emir juga menyoroti pangan. Emir yang lulusan teknik industri ITB dan lingkungan Universitas Indonesia itu berharap Kaltim juga menyiapkan SDM yang menguasai teknologi pangan.

“Masalah air, tanah yang tidak subur, perikanan, pertanian, harus bisa diselesaikan dengan teknologi. Kita bisa belajar dari negara lain yang bisa mengolah tanah tidak subur dengan teknologi,” papar Emir.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya