Utama

OJK Kaltim  Otoritas Jasa Keuangan Kalimantan Timur Made Yoga Sudharma Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi di Kaltim 

Kinerja Jasa Keuangan Kaltim Positif, Dorong Pertumbuhan Ekonomi 6,84 Persen 



Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Made Yoga Sudharma. (istimewa)
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Made Yoga Sudharma. (istimewa)

SELASAR.CO, Samarinda - Otoritas Jasa Keuangan Kalimantan Timur (OJK Kaltim) menyatakan bahwa sektor jasa keuangan di provinsi tersebut tetap stabil hingga Juli 2023. Hal ini ditunjukkan oleh kinerja positif dan fungsi intermediasi yang berjalan dengan baik di sektor perbankan dan pasar modal. OJK Kaltim juga mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Kaltim yang mencapai 6,84 persen yoy pada triwulan II 2023 dan menjadi kontributor tertinggi pada nilai tambah regional Pulau Kalimantan.

Menurut kepala OJK Kaltim, Made Yoga Sudharma, aset perbankan di Kaltim terus meningkat sebesar 18,72 persen (yoy) menjadi Rp160,99 triliun pada Juli 2023. Hal ini didorong oleh peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 14,43 persen (yoy) menjadi Rp149,62 triliun. DPK didominasi oleh tabungan dan giro dengan porsi sebesar 73 persen dari total DPK.

Sudharma juga mengatakan bahwa penyaluran kredit bank di Kaltim terus meningkat sejalan dengan pemulihan dunia usaha pasca Covid-19. Kredit lokasi bank tumbuh 12,83 persen (yoy) menjadi Rp83,93 triliun, sementara kredit lokasi proyek tumbuh 13,49 persen (yoy) menjadi Rp169,72 triliun. “Tingkat risiko kredit juga relatif rendah dengan rasio NPL gross sebesar 2,75 persen dan NPL net sebesar 1,18 persen,” sebutnya. 

Di sisi pasar modal, Sudharma menyebutkan bahwa jumlah investor saham dan reksadana di Kaltim terus mengalami peningkatan setiap periode. Jumlah investor saham pada Juli 2023 mencapai 81.226 SID atau naik 22,9 persen (yoy). Investor saham terbanyak berasal dari Balikpapan, Samarinda, dan Kutai Kartanegara. Jumlah investor reksadana pada Juli 2023 mencapai 187.012 SID atau naik 26,30 persen (yoy). “Investor reksadana terbanyak berasal dari Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara,” tambahnya.

Meskipun nilai transaksi saham di Juli 2023 menurun sebesar 25 persen (yoy) menjadi Rp1,16 triliun, nilai kepemilikan saham oleh investor meningkat sebesar 77,8 persen (yoy) menjadi Rp7,12 triliun. Daerah yang menjadi penggerak nilai transaksi saham di Kaltim adalah Balikpapan, Samarinda, dan Bontang. (adv/diskominfo/yog/wan)

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya