Ragam
Rudy-Seno  Hilirisasi Pertumbuhan Ekonomi 
Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8%, Pemerintahan Rudy-Seno Aji Fokuskan Hilirisasi

SELASAR.CO, Samarinda - Dalam Rapat Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), Pemprov Kaltim berencana mendorong pertumbuhan ekonomi melalui proyek industrialisasi dan hilirisasi. Tujuan utama program tersebut ialah mewujudkan visi “Kaltim Sukses” pemerintahan Rudy Mas'ud-Seno Aji. Objek utama pengembangan industri tersebut ialah SDA dalam bentuk hasil bumi dan mineral.
“Persoalan mengejar pertumbuhan ekonomi 8% tidaklah mudah. Kuncinya adalah industrialisasi. Semua sektor harus kita optimalkan termasuk sektor kelautan,” ujar Rusmadi Wongso selaku Ketua Tim Transisi Gubernur Kaltim.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur, pertumbuhan ekonomi Kaltim per tahun 2024 berada dalam angka 6,17%. Dari pertumbuhan tersebut, sektor pertambangan dan penggalian menjadi kontributor terbesar dengan persentase 38,38%. Jika fokus pengembangan ekonomi menuju “Kaltim Sukses” Pemprov Kaltim ialah melanjutkan dan memassifkan model yang sudah ada, maka dampak lingkungan dari praktik pertambangan dan penggalian akan semakin massif.
Dalam menyikapi hal tersebut, Rusmadi menekankan aspek kelestarian lingkungan akan tetap dijunjung dalam proses hilirisasi. Kaltim sendiri, jelasnya dalam sesi wawancara terpisah, masih menjadi contoh sebagai satu-satunya provinsi yang konsisten dalam mengembangkan Green Economy.
Berita Terkait
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPR RI Komisi XII Syafruddin menyambut baik target pertumbuhan ekonomi Kaltim naik ke angka 8% pada tahun 2029 sesuai amanat Pemerintah Pusat. Dirinya juga menjelaskan bahwa Komisi XII DPR RI telah melakukan revisi UU Minerba yang menekankan kepada para pengusaha pertambangan untuk tidak mengabaikan aspek lingkungan.
Namun, Dewan Fraksi PKB Dapil Kaltim tersebut menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi harus berdampak langsung pada masyarakat. Menurutnya, daya beli masyarakatlah yang menjadi tolok ukur utama pertumbuhan ekonomi. Apabila daya beli tinggi, maka hal itu akan berdampak pada sirkulasi ekonomi pada jangka panjang.
“Salah satu solusi agar pertumbuhan ekonomi di angka 8% ialah Pemerintah Provinsi harus membuka lapangan pekerjaan dan menekan angka pengangguran. Jadi pemerintah juga harus memberi atensi agar perusahaan di sektor tambang, migas, perkebunan merekrut tenaga lokal,” ujarnya saat ditemui reporter Selasar.co pada Rabu (26/3/2025) malam.
Syafruddin juga menitikberatkan sektor padat karya sebagai aspek utama dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi ketimbang sektor padat modal. Dirinya menilai distribusi uang dalam sektor ekonomi padat karya akan lebih merata ketimbang sektor padat modal yang dimana sirkulasi keuangan hanya dinikmati segelintir kelompok pemodal.
Penulis: Zain
Editor: Awan